“Pertama kali saya bertemu dia di Livigno pada 1989 silam, dia melakukan banyak hal, dia juga bermain ski,” tutur pria Amerika Serikat itu.
“Saya selalu meluhat semangat yang sama dalam dirinya, bahkan dalam akademinya. Dia selalu ingin menjadi yang terbaik.
“Dia telah mencapai titik dalam kariernya, di mana dia tidak bisa lagi bertahan di depan dengan semua orang," lanjut dia.
“Tapi, dia akan selalu mendominasi olahraga ini, meski dia hanya menyaksikan balapan dari tribune penonton," tutup Kevin Schwantz.