SportFEAT.COM - Marco Melandri menceritakan kekuatan terbesar yang dimiliki Valentino Rossi yang membuatnya menjadi salah satu pembalap tersukses di MotoGP.
Valentino Rossi dipastikan tidak akan tampil di MotoGP 2022 setelah memutuskan pensiun di akhir musim ini.
Rider berjulukan The Doctor tersebut mengakhiri perjalanan karier di dunia balap yang telah dilaluinya dalam 26 tahun terakhir.
Lebih dari seperempat abad mentas di dunia adu balap, Rossi telah memenangi banyak gelar bergengsi.
Baca Juga: RNF Yamaha Jadi Sasaran Kritikan Pedas Nekat Datangkan Pembalap Kontroversial di MotoGP 2022
Rossi juga menjadi salah satu pembalap tersukses karena telah mempunyai gelar di setiap kelas yang diikutinya.
Jika ditotal, pria 42 tahun tersebut telah memenangi sembilan gelar juara dunia di empat kelas berbeda.
Rentetan gelar yang dikoleksi Valentino Rossi tersebut membuat dirinya masuk buku sejarah.
Mantan rival Valentino Rossi, Marco Melandri pun membeberkan rahasia di balik kesuksesan The Doctor.
Eks rider MotoGP tersebut menyebut ada satu keistimewaan yang dimiliki Rossi.
Melandri menyebut kekuatan terbesar Rossi sebenarnya bukan dari teknik atau gaya balap yang dimiliki.
Akan tetapi, keistimewaan terbesar yang dimiliki Rossi adalah permainan perang pikiran alias psywar.
Baca Juga: Meski Pensiun dari MotoGP, Satu Mimpi Besar Valentino Rossi Ini Bakal Terwujud
Meski begitu, Melandri menjelaskan bahwa Rossi tak selalu menggunakan kemampuan "rahasia"-nya tersebut.
“Bagi mereka yang bertarung melawannya, akan kesulitan, karena untuk semua kesalahan yang dia lakukan, ada alasan bagus untuk memaafkannya dan setuju dengannya,” kata Melandri dilansir SportFeat dari Motosan.
“Siapa pun yang menantangnya atau melakukan sesuatu yang tidak pada tempatnya selalu diserang dan disalibkan.
“Kekuatannya terbesarnya adalah menyerang mental rivalnya, dan ketika dia melakukannya, itu merupakan sebuah kemampuan," tambah Melandri.
"Sementara ketika yang lain mencoba melakukannya, mereka sangat agresif," timpal pria berkebangsaan Italia tersebut.
Terlepas dari itu, Marco Melandri pernah dianggap sebagai penerus Valentino Rossi berkat talenta besar yang dimiliknya.
Sayangnya, pria kelahiran Ravenna tersebut justru merasa tertekan dengan status tersebut.
Walhasil, Marco Melandri tak mampu melakukan segalanya dengan maksimal.
"Di dalam benak saya, terpikirkan bisa mengalahkan Valentino dan saya melakukannya di beberapa balapan. Lainnya saya tidak berhasil,” ujar Melandri.
“Tapi kami selalu bermain dan saya membuat hidupnya sedikit kesulitan. Apa yang tidak pernah bisa saya cerna adalah mereka selalu membandingkan saya dengannya.
Baca Juga: Dendam Marc Marquez Membuatnya Berusaha Gagalkan Valentino Rossi Raih Gelar ke-10
“Ketika saya bergabung dengan Aprilia di kelas 250cc, saya mengambil tempatnya di tim yang sama. Saya memiliki kebutuhan yang sangat berbeda, tetapi mereka berpikir seolah-olah saya adalah Valentino Rossi," lanjut Melandri.
“Saya tidak memiliki kekuatan mental dan kemauan untuk memaksakan diri, itu sangat merugikan saya. Saya mencoba untuk melampaui batas saya terlalu sering, hasilnya terjatuh dan menyakiti diri sendiri.
“Pada tahun-tahun terbaik saya di MotoGP, dia adalah orang yang harus saya kalahkan dan saya tidak bisa melakukannya, karena pada 2005 dia memenangi kejuaraan dan saya berada di posisi kedua," tutup pria 39 tahun tersebut.