Juara dunia itu harus rela mengakhiri musim 2021 kemarin lebih cepat dan melewatkan beberapa tes MotoGP di musim dingin akibat gegar otak ringan dan gangguang diplopia usai terjatuh saat latihan.
"Kami telah mampu memenangkan beberapa balapan dan membuat beberapa podium, tetapi jelas bahwa ini bukan tujuan kami. Kami memiliki banyak masalah selama periode terakhir ini, tidak hanya dengan pembalap, kami juga menderita dengan motor kami di banyak sirkuit," kata Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig, dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Itu belum seperti yang kami harapkan. Mungkin yang terburuk adalah Marc belum pulih seperti yang kami harapkan, atau seperti yang dia harapkan," kata Puig lagi.
Satu-satunya harapan Puig kini hanyalah bisa kembali melewati masa terpuruk Honda di MotoGP 2022.
Musim depan, tantangan akan lebih berat dengan hadirnya lima pembalap debutan.
Belum lagi ada Ducati yang melebarkan sayap hingga memiliki tiga tim satelit.