“Kami berlatih olahraga yang berbahaya. Bagi kami, rasa takut sangat penting,” kata Valentino Rossi dilansir SportFEAT.com dari Motosan.es.
“Beberapa salah memahami kata 'takut'. Mengatakan 'aku takut' agak memalukan. Sebaliknya, sangat penting untuk memahami batasnya.”
“Pembalap terbaik adalah mereka yang berhasil mencapai batas tanpa pernah melebihinya, atau lebih sedikit dari yang lain, selalu mengontrolnya. Ini adalah elemen yang sangat penting dalam balapan motor,” sambung Rossi.
Baca Juga: Bos Yamaha Bongkar Hal yang Bikin Fabio Quartararo Jadi Pembalap Populer MotoGP
Lebih lanjut, Rossi masih merasa wajar jika para pembalap melakukan performa agresif dan beresiko dalam satu seri maupun beberapa seri.
Namun, jika itu terus dilakukan maka akan berbuah petaka seperti yang terjadi pada Marc Marquez.
Pembalap yang memiliki julukan The Baby Alien itu sempat absen selama semusim penuh akibat mengalami kecelakaan di Jerez pada 2020 lalu.
Baca Juga: Fabio Quartararo Cuma Pengen Satu Hal ke Yamaha Agar YZR-M1 Jadi Motor Digdaya di MotoGP 2022
“Karena selalu pergi tanpa rasa takut itu tidak baik. Anda memiliki sisi liar yang bisa Anda mainkan, saat-saat ketika Anda merasa baik atau bersemangat, saat Anda bisa melangkah lebih jauh,” jelas pria berusia 42 tahun itu.
“Tetapi jika Anda selalu mulai membalap seperti ini (bar-bar dan berbahaya), maka logis bahwa cepat atau lambat akan segera terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” tambah Valentino Rossi.