Find Us On Social Media :

Indonesia Mundur dari Kejuaraan Dunia 2021, Malaysia Tetap Enggan Berani Patok Target Tinggi

 

SportFEAT.com - Meski Indonesia sudah mundur dari Kejuaraan Dunia 2021, Malaysia tetap enggan patok target terlalu tinggi.

Kabar Indonesia mundur dari Kejuaraan Dunia 2021 bisa menjadi keuntungan beberapa tim negara lain.

Sejumlah pemain top Indonesia seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo hingga Anthony Sinisuka Ginting absen di Kejuaraan Dunia 2021.

Hal tersebut membuka peluang bagi pemain lain untuk meraih hasil maksimal pada turnamen yang akan dilaksanakan di Huelva, Spanyol, 12-19 Desember 2021 itu.

Belum lagi nihilnya kehadiran para pemain top China seperti Shi Yu Qi dan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping serta absennya Kento Momota asal Jepang.

Namun demikian, absennya tim Indonesia dan beberapa pemain top lain di Kejuaraan Dunia 2021, ternyata tidak membuat Malaysia ingin terlena.

Baca Juga: 2 Lifter Muda Berjaya, Lengkap Sudah Titel Indonesia di Kejuaraan Dunia 2021

Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) dengan gamblang menyatakan bahwa mereka tidak akan mematok target tinggi di semua sektor.

Sekretaris Jenderal BAM, Datuk Kenny Goh menegaskan bahwa timnya ingin menjalani Kejuaraan Dunia 2021 dengan fokus pada hasil terbaik setiap pemain.

Tanpa terlalu melihat target tertentu yang harus dicapai.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2021 - Satu-satunya Wakil Indonesia Hadapi Pasangan Eropa di Babak Pertama

"Kami ingin para pemain kami bisa melakukan yang terbaik, bermain dengan komitmen tingkat tertinggi, itu dulu," ucap Kenny Goh dikutip Sportfeat dari Stadium Astro.

Malaysia sebenarnya punya peluang besar di sektor tunggal putra lewat Lee Zii Jia.

Juara All England Open 2021 itu akan menjadi salah satu kandidat yang difavoritkan bisa melangkah hingga babak final.

Baca Juga: Terungkap Gandengan Anyar Chan Peng Soon usai 'Cerai' dengan Goh Liu Ying, Masih Berusia 19 Tahun!

Lee Zii Jia juga diprediksi bisa menjadi penjegal Viktor Axelsen asal Denmark.

Namun, bagi Kenny Goh, absenya pemain top kali ini bisa jadi pisau bermata dua.

"Ini yang harus dia lalui. Ini menjadi kesempatan terbaik untuknya karena belum pernah ada turnamen secara beruntun sebelumnya," ucap Goh.

"Baru di masa pandemi inilah BWF mengadakan turnamen dengan kalender padat seperti ini. Ini adalah ujian sekaligus tantangan baginya," ucap Kenny Goh.

Kejuaraan Dunia 2021 memang mungkin tak lagi memiliki tingkat persaingan sengit selepas pemain top absen.

Baca Juga: Mulyo Handoyo dan Pelatih Ganda Putra Jepang Ini Dikabarkan Balik Kucing ke India

Namun di turnamen Grade 1 BWF ini, faktor kebugaran fisik akan jauh lebih menentukan. Siapa pemain yang paling siap dan paling fit yang bisa membuktikan diri jadi jawara.

Kejuaraan Dunia 2021 akan menjadi turnamen terakhir musim ini.

Sebelumnya BWF telah menggelar turnamen super padat setelah Olimpaide Tokyo 2020.

Yakni Sudirman Cup 2021, Thomas-Uber Cup 2020, Denmark Open 2021, French Open 2021, Hylo Open 2021, Indonesia Masters 2021, Indonesia Open 2021 dan BWF World Tour Finals 2021.