SportFEAT.com - Shin Tae-yong berbalik mengkritik tajam penerapan sistem bubble panitia Piala AFF 2020 setelah mendadak 4 pemain timnas Indonesia dilarang tampil pada final leg kedua.
Empat pemain timnas Indonesia, Elkan Baggott, Victor Igbonefo, Rizky Ridho dan Rizky Dwi dilarang tampil pada final leg kedua Piala AFF 2020, Sabtu (1/12/2021) kemarin.
Pada final melawan Thailand itu, timnas Indonesia harus rela tak bisa diperkuat empat pemain tersebut akibat hukuman larangan tampil dari Pemerintah Singapura.
Elkan, Victor, Rizky Ridho dan Rizky Dwi kedapatan keluar hotel sekitar dua jam pada 15 Desember 2021.
Namun, yang membuat janggal, keempat pemain itu baru diberitahukan soal larangan tampil dan timnas Indonesia wajib bayar denda pada 31 Desember 2021, sehari jelang final leg kedua.
Hal tersebut mendapat sorotan tajam dari Shin Tae-yong.
Baca Juga: Hasil Piala AFF 2020 - Timnas Indonesia Sukses Tahan Imbang Thailand, tapi Gagal Juara!
Pelatih asal Korea Sslatan itu mengakui bahwa memang empat anak didiknya melanggar aturan.
Namun, di samping itu, Shin Tae-yong juga mengkritik keras sistem bubble Piala AFF 2020 yang banyak masalah.
"Kejadian itu (pemain timnas Indonesia melanggar sistem bubble) terjadi pada 15 Desember. Pemain keluar sebentar karena mereka penat di kamar," kata Shin Tae-yong dilansir Sportfeat dari Kompas.
"Kami mendapatkan penalti (denda) dan peringatan karena hal itu. Kami sudah menerimanya. Namun, masalahnya banyak orang umum juga di lantai kami, khususnya lantai 7 dan 8," tutur Shin Tae-yong.
Baca Juga: Piala AFF 2020 - Hoaks! Timnas Thailand Tidak Didiskualifikasi Gara-gara Kasus Doping
Bahkan, Shin Tae-yong juga mengungkap ada bebera[a orang umum yang mabuk di lantai yang sama dengan timnas Indonesia selama pertandingan Piala AFF 2020.
Hal itulah yang membuat Shin Tae-yong meras sistem bubble di Piala AFF 2020 tidak ketat.
Apalagi timnas Indonesia dan tim lainnya tentu bisa terganggu fokusnya akibat hal-hal demikian.
"Saat akhir pekan, ada juga orang-orang yang mabuk karena ada pesta. Itu membuat istirahat kami terganggu," ucap Shin Tae-yong.
"Ke depannya, harus ada perbaikan soal masalah-masalah seperti ini agar kami bisa lebih fokus dalam pertandingan," ujar Shin Tae-yong menambahkan.
Kekecewaan besar Shin Tae-yong bukan terletak pada hukuman larangan tampil empat pemainnya.
Namun, dari cara Federasi Sepak Bola Singapura yang memberitahukan secara mendadak jelang laga pamungkas yang sangat krusial.
Shin Tae-yong bahkan mengaku baru tahu larangan tampil itu pada hari H leg kedua, sehingga memaksanya harus putar otak untuk menerapkan strategi lagi.
Baca Juga: Persaingan Mulai Sengit Lagi, Herry IP Ungkap Target Utama Ganda Putra Indonesia pada 2022