Find Us On Social Media :

Ketum PBSI Berharap Promosi-Degradasi Pelatnas Tidak Dijadikan Kontroversi

Momen saat Praveen/Melati merayakan kemenangan di final All England Open 2020.

"Hal itu dilakukan secara obyektif demi berkembangnya atlet-atlet muda berbakat," tukasnya.

Agung juga menjelaskan bahwa proses promosi degradasi pelatnas Cipayung telah melalui rangkaian evaluasi.

Keputusan nasib pemain bertahan di pelatnas atau tidak juga sudah melalui bahan pertimbangan dan peninjauan dari tim pengurus.

"Promosi dan degradasi ini adalah rutinitas yang terjadi setiap tahun di Pelatnas Cipayung. Demikian pula tahun ini PBSI juga akan melakukan kegiatan promosi dan degradasi," kata Agung.

Baca Juga: Sosok Ini yang Disalahkan Atas Kesengsaraan Repsol Honda Tanpa Marc Marquez

Oleh karena itu, Agung berharap ajang promosi degradasi, khususnya degradasi pemain tidak diperdebatkan,

"Karena itu, proses promosi dan degradasi itu hal biasa dan terjadi setiap tahun," ujar Agung.

"Makanya saya meminta proses promosi dan degradasi itu jangan menjadi kontroversi," tutup Agung.

Baca Juga: Jadwal India Open 2022 - Ahsan/Hendra Main Hari ini Lawan Wakil Tuan Rumah, Panitia Perketat Protokol Kesehatan

Pernyataan Agung Firman Sampurna tampaknya menanggapi isu yang sedang berkembang di pelatnas.

Terutama soal beberapa pemain ganda campuran utama Indonesia yang kabarnya dicoret dari pelatnas.

Mereka adalah Praveen Jordan, Melati Daeva Oktavianti dan Gloria Emanuelle Widjaja.

Ketiganya terpantau sedang dipulangkan ke klub PB Djarum.

Namun sampai saat ini PBSI belum mengeluarkan pernyataan resmi soal SK promosi degradasi.

Dan berdalih bahwa pemulangan pemain ke klub itu dikarenakan pelatnas sedang libur dan menggelar Seleksi Nasional.