Apalagi, tes pramusim MotoGP adalah tes yang sangat menuntut fisik.
Bisa memakan puluhan lap bagi satu pembalap MotoGP.
Baca Juga: Setelah Terbuang dari MotoGP, Iker Lecuona Rasakan Hal Lebih Istimewa di WSBK
"Dia memang sudah latihan motocross, tapi kita kan tidak tahu seberapa lama latihannya itu," ucap Pernat.
"Di Spanyol, dia mungkin akan mencoba RCV213V tapi jika datang ke Sepang itu akan jadi risiko besar."
"Sudah bisa mengendari motor lagi bukan berarti apa-apa, saya rasa dia masih butuh waktu," kata Pernat lagi.
Pernat mengacu pada pengalaman diplopia Marquez pada 2011 silam.
Marquez saat itu butuh waktu lebih dari 3 bulan agar bisa kembali balapan.
"Dulu tahun 2011 dia butuh 4-5 bulan untuk kembali naik di atas motor," ucap Pernat.
"Saya memang belum tahu bagaimana kondisi dia sepenuhnya, tetapi datang ke Malaysia benar-benar akan jadi risiko besar baginya."
Cara balapan Marquez yang agresif juga jadi sorotan Carlo Pernat.
Baca Juga: Ketularan Indonesia dan Vietnam, Timnas Malaysia Rekrut Pelatih asal Korea Selatan?
Gangguan saraf mata tentu akan membuat Marquez berpikir berulang kali jika mau kembali ke trek.
"Kita semua memang rindu Marquez, ingin Marquez segera kembali," kata Pernat.
"Tapi setiap pembalap punya gaya balapanya sendiri, ada yang agresif dan ada yang tidak begitu."
"Tetapi di sini kita berbicara tentang masalah fisik dan konsekuensinya," kata dia lagi.