SportFEAT.com - Pol Espargaro heran dengan sikap Honda yang tetap tak sudi mempelajari kekuatan tim lain meski dilanda krisis sejak Marc Marquez absen.
Semua sudah tahu, bahwa kekuatan Honda sejak ditinggal Marc Marquez menurun drastis.
Sejak MotoGP 2020, Honda bisa dikatakan tengah dilanda krisis.
Ditinggal Marc Marquez absen setahun membuat Honda kalang kabut.
Baca Juga: Haruna Soemitro Klaim Kritikannya ke Shin Tae-yong Hasil Tampungan Keluhan Pelatih Liga 1
Tak ada pembalap lain baik dari Repsol Honda maupun tim satelit LCR Honda yang mampu juara di musim itu.
Jangankan untuk juara, mencari podium saja sulit bagi para rider Honda sebelum akhirnya Alex Marquez memecah kebuntuan di akhir tahun 2020.
Satu penyebab yang membuat Honda merana adalah karena tak ada yang mampu menaklukkan RC213V selain Marc Marquez.
Pendapat bahwa motor tersebut memang dibuat hanya untuk Marquez seakan benar adanya.
Namun, bukan itu saja yang jadi sorotan dalam kinerja Honda.
Baca Juga: Raja Bulu Tangkis Malaysia Kembali Diisukan Ingin Tinggalkan Pelatnas BAM, Lee Zii Jia Tak Bahagia?
Baru-baru ini, pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro mengungkap prinsip teguh Honda yang cukup membuatnya terheran-heran.
Pol Espargaro didatangkan Repsol Honda dari KTM mulai MotoGP 2021.
Akan tetapi, sejak bergabung dengan tim berlogo sayap tunggal itu, Pol Espargaro mengaku sama sekali tak pernah ditanyai soal kekuatan tim KTM oleh para insinyur Honda.
Baca Juga: Marc Marquez Makin Gencar Beri Sinyal Comeback, Pihak Ini Justru Ragu
Menurut Espargaro, ini adalah hal aneh.
Sebab, ia mengira kedatangannya dari KTM bisa membuat Honda banyak menggali informasi dari pabrikan Austria itu.
Apalagi, KTM di musim 2020 mampu tampil ganas hingga sukses keluar dari kategori tim konsesi.
"Tidak ada yang pernah menanyakan saya tentang KTM," ungkap Pol Espargaro dikutip Sportfeat dari Motorsport.
"Dan itu adalah hal mengejutkan bagi saya," lanjutnya.
Baca Juga: Diremehkan Gara-gara Debut MotoGP 2022, Rookie Gresini Ducati Ungkit Soal Fabio Quartararo
Pol Espargaro menilai bahwa Honda sangat menjunjung tinggi prinsip mereka, yakni berdikari (berdiri di kaki sendiri).
Honda ingin bekerja keras dengan kekuatan mereka sendiri dan enggan meniru pabrikan lain.
"Honda sangat tegas dengan cara kerja mereka," kata Espargaro.
"Dan mereka tidak mau meniru apa yang dilakukan pabrikan lain," katanya.
Baca Juga: Kegagalan Wakil Unggulan Malaysia di Final India Open 2022 Jadi Alarm Keras untuk Rexy Mainaky
Dari segi etos kerja, prinsip Honda tidaklah buruk.
Namun jika berbicara kompetisi, maka sudah sepatutnya sebuah tim harus mau melihat kelemahan dan kekuatan lawan.
Semua itu dibutuhkan agar bisa memaksimalkan kelebihan dalam tim sendiri.
"Mereka tidak peduli (dengan tim lain). Kepercayaan diri Honda ini bagus dan saya memahami itu," kata Pol Espargaro.
"Di Honda, mereka ingin membangun mesin sendiri dan harus bekerja tanpa meniru orang lain."
Baca Juga: Isu Praveen/Melati Dicoret Pelatnas Makin Kencang, Kabid Binpres PBSI Bilang Begini
"Padahal, saya bersedia menerangkan apa yang miliki di tim sebelumnya. Apakah itu di KTM atau di Yamaha, itu kan sangat berarti untuk tim," katanya.
"Tetapi mereka tampaknya tidak tertarik dengan pengalaman yang saya punya."
"Mereka lebih memilih melihat performa saya dan apa yang harus saya lakukan agar balapan dengan cepat."
"Mereka membuat kesimpulan hanya dari situ. Mereka bekerja dari informasi itu dan bukan dari apa yang saya katakan kepada mereka," ucap dia.