Meski begitu, kehebatan Frank Soo mulai terungkap setelah seorang penulis bernama Susan Gardiner mengungkapkannya.
Gardiner yang saat itu menjadi penulis buku The Wanderer, menyebut Frank Soo sangat hebat di masa kejayaannya dulu.
“Siapa pun yang membaca laporan pertandingan sejak saat itu atau wawancara dengan pendukung yang menyaksikannya bermain dapat melihat betapa dia sangat dihormati karena keanggunan dan keterampilan permainannya,” kenang Gardiner.
“Pada masanya, dia juga dianggap sebagai salah satu yang terbaik oleh rekan-rekannya, seperti Joe Mercer dan Stan Mortensen.
"Dan tidak jarang fans Stoke City mengatakan bahwa Frank Soo ‘lebih baik dari Matthews’," lanjutnya, seperti dikutip SportFeat dari Planet Football.
In the Army now.Joe Mercer, Frank Soo, Jack Taylor, Frank Swift, Stanley Matthews and Matt Busby pic.twitter.com/jRPs7jQrf3
— The League Magazine (@Theleaguemag) March 17, 2017
Perjalanan karier Frank Soo dimulai saat dirinya menghabiskan masa kecil di kota Liverpool dengan memperkuat tim lokal Prescot Cables.
Ia kemudian dibina oleh Stoke City dan bergabung dengan tim muda The Potters pada 1933 lalu.
Tak berselang lama, namanya mulai mencuri perhatian sang manajer Tom Mather hingga membuatnya ditunjuk sebagai kapten tim.
Akan tetapi, darah keturunan Asia yang mengalir dalam tubuh Frank Soo membuatnya kerap mendapat komentar miring.