Find Us On Social Media :

Cerita Frank Soo, Satu-satunya Pemain 'Asia' yang Pernah Membela Timnas Inggris

2nd February 1936: Luton Town Football Club's half back, Frank Soo. (Photo by J. A. Hampton/Topical Press Agency/Getty Images)

SportFEAT.COM - Tak banyak yang tahu, timnas Inggris ternyata pernah diperkuat oleh pemain keturunan Asia bernama Frank Soo.

Nama Frank Soo tampak asing bagi para pecinta sepak bola dunia khususnya Liga Inggris.

Namun siapa sangka, Frank Soo adalah salah satu pesepak bola keturunan Asia yang pernah membela timnas Inggris.

Frank Soo adalah pesepak bola yang lahir di Derbyshire dari ayah yang berasal dari China dan ibu asli Inggris.

 Baca Juga: Bocoran Kondisi Pratama Arhan Jelang Timnas Indonesia vs Timor Leste di FIFA Matchday

Dengan catatan tersebut, Frank Soo hingga saat ini masih memegang rekor sebagai satu-satunya pemain berdarah Asia yang pernah membela The Three Lions.

Frank Soo aktif memperkuat timnas Inggris medio 1930-an.

Puncak karier seorang Frank Soo adalah saat memperkuat Stoke City, di mana ia sempat ditunjuk sebagai kapten tim.

Namun karena berbagai alasan, namanya tidak terlalu begitu diingat hari ini, dibanding rekan-rekan seperjuangannya, seperti Joe Mercer, Tommy Lawton dan Stanley Matthews.

Baca Juga: Barcelona Mending Lupakan Saja Alvaro Morata, Bekas Bomber Real Madrid itu Mustahil Hengkang dari Juventus!

Meski begitu, kehebatan Frank Soo mulai terungkap setelah seorang penulis bernama Susan Gardiner mengungkapkannya.

Gardiner yang saat itu menjadi penulis buku The Wanderer, menyebut Frank Soo sangat hebat di masa kejayaannya dulu.

“Siapa pun yang membaca laporan pertandingan sejak saat itu atau wawancara dengan pendukung yang menyaksikannya bermain dapat melihat betapa dia sangat dihormati karena keanggunan dan keterampilan permainannya,” kenang Gardiner.

“Pada masanya, dia juga dianggap sebagai salah satu yang terbaik oleh rekan-rekannya, seperti Joe Mercer dan Stan Mortensen.

"Dan tidak jarang fans Stoke City mengatakan bahwa Frank Soo ‘lebih baik dari Matthews’," lanjutnya, seperti dikutip SportFeat dari Planet Football.

Perjalanan karier Frank Soo dimulai saat dirinya menghabiskan masa kecil di kota Liverpool dengan memperkuat tim lokal Prescot Cables.

Ia kemudian dibina oleh Stoke City dan bergabung dengan tim muda The Potters pada 1933 lalu.

Tak berselang lama, namanya mulai mencuri perhatian sang manajer Tom Mather hingga membuatnya ditunjuk sebagai kapten tim.

Akan tetapi, darah keturunan Asia yang mengalir dalam tubuh Frank Soo membuatnya kerap mendapat komentar miring.

Bahkan tak sedikit pihak yang mengkritik kebijakan klub menunjuk Frank Soo menjadi kapten Stoke City.

Baca Juga: Wonderkid Persebaya Bongkar Kelebihan Timor Leste yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia

"Dia tampaknya telah mengabaikannya. Dia selalu disebut 'Chinaman' atau 'pemain China'," kata Gardiner lagi.

"Tapi saya pikir keterampilan dan pesona pribadinya membungkam banyak orang yang mungkin telah kasar.

"Namun, saya menduga bahwa sikap rasis begitu umum pada waktu itu sehingga dianggap biasa saja," lanjutnya.

"Dia mungkin telah mengalami lebih banyak pelecehan daripada yang pernah kita ketahui."

Selama memperkuat Stoke City, Frank Soo berhasil merebut gelar Liga Inggris dan Piala FA pada 1939 lalu atau saat usianya menginjak 25 tahun.

Selain memperkuat Stoke City, Frank Soo rupanya juga sempat membela klub-klub besar Liga Inggris lainnya, seperti Everton, Newcastle United, Chelsea dan Millwall.

Frank Soo tercatat juga pernah bergabung dengan Leicester City, Luton Town, dan Chelmsford City.

"Komitmennya terhadap pelatihan, kebugaran, dan gaya hidup sehat lebih unggul dari zamannya – hanya Stan Matthews yang serupa dalam hal itu,” ucap Gardiner.

"Dia juga membela dirinya sendiri dan sesama pemain, berbicara untuk hak-hak pemain dan menentang upah maksimum bertahun-tahun sebelum akhirnya dihapuskan, sesuatu yang dia tidak pernah diberi penghargaan untuk itu," pungkasnya.

Di level timnas, Frank Soo tercatat pernah sembilan kali membela The Three Lions.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Kompatriot Shin Tae-yong Sudi Jadi Pelatih Timnas Malaysia