Belum ada kemajuan siginifikan sejak musim 2020 lalu.
Hal inilah yang membuat Mir juga kecewa karena tak bisa kompetitif di musim 2021 untuk mempertahankan gelar juara dunianya.
Adapun alasan kedua, Mir sudah mulai terancam dengan Ducati.
Baca Juga: Bos KTM Sudah Mata-matai Siapa Saja yang Berniat Bajak Si Bocah Ajaib Pedro Acosta
Mesin V4 khas Desmosedici GP Ducati akan mendominasi hampir separuh grid MotoGP 2022.
Ducati membawa empat tim alias akan diperkuat delapan pembalap.
Jika Suzuki tetap stagnan, Mir dengan gamblang menyebut bahwa ia akan makin kesulitan berkembang.
Baca Juga: Turunkan Pemain Muda, Ini Target Indonesia di Kejuaraan Beregu Asia 2022
"Dengan Ducati, potensi (motor) mereka luar biasa," aku Joan Mir dikutip Sportfeat dari Paddock GP.
"Akan sangat sulit bagi kami jika kami tidak berkembang," ujar Mir lagi.
Selain Ducati, ancaman lain juga datang dari Aprilia yang juga sama-sama menggunakan mesin V4.
"Saya khawatir tentang ini," kata Mir,
"Aprilia juga telah mengambil langkah maju yang besar," ujar pembalap asal Spanyol itu.
Baca Juga: Terungkap Alasan Tim Bulu Tangkis Indonesia Turunkan Skuad Muda di Kejuaraan Beregu Asia 2022
Melihat persaingan yang begitu sengit, Mir pun seakan memberi isyarat bahwa ia belum menentukan nasibnya bertahan di Suzuki atau tidak.
"Kami harus menunggu sedikit lebih lama (untuk perpanjangan kontrak)," kata Mir.
"Hal-hal masih bisa berubah, tetapi mereka juga bisa tetap sama."
"Dalam kasus saya ini, kami akan menunggu sedikit lebih lama. Karena jika salah satu nama besar ada yang berubah (dalam pasar pembalap), semua bisa kacau," imbuhnya.