Kini PB Djarum dan Fung Permadi berharap Praveen/Melati mau mengikuti aturan yang sudah disepakati.
PB Djarum juga sudah melakukan perjanjian tertulis dengan Praveen dan Melati.
Perjanjian tertulis dibuat demi memastikan juara Denmark Open 2019 itu bersikap profesional sebagai seorang atlet.
Baca Juga: Jika Mau Bertahan, Andrea Dovizioso Wajib Penuhi Target RNF Yamaha Ini di MotoGP 2022
"Itu perjanjian tertulis, untuk memperbarui komitmen mereka sendiri. Itu balik lagi ke kesungguhan mereka. Kita buat perjanjian tertulis itu supaya mereka makin bersungguh-sungguh," kata Fung Permadi.
Jika dari faktor kedisiplinan baik, Fung Permadi yakin latihan teknis maupun aspek lainnya bisa mengikuti.
Setelah hal-hal itu tercapai, maka Praveen/Melati akan berhasil membuktikan diri bahwa mereka layak disebut sebagai ganda campuran peringkat 5 dunia.
"Kalau mereka sudah tahu yang harus dilakukan, program-program latihan selanjutnya yang fokus pada teknis akan bisa diikuti dengan baik," tutur Permadi.
"Hasil yang ingin kami dapatkan adalah mengembalikan performa terbaik mereka juga," ucapnya.
Sebelum mengalami penurunan performa, Praveen/Melati menjadi salah satu ganda campuran yang ditakuti lawan-lawannya.
Kemenangan di Denmark Open 2019 dan French Open 2019 bisa dikatakan sebagai awal mula keganasan mereka terpancar.
Di dua turnamen itu, Praveen/Melati sama-sama mengalahkan dua pasangan ganda campuran terbaik dunia asal China.
Yakni Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping dan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dalma pertarungan rubber game alot.