Find Us On Social Media :

Kiat PB Djarum Agar Praveen/Melati Kembali Ditakuti Lawan

Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, merayakan juara French Open 2019 di Stade de Coubertin, Paris, Minggu (27/10/2019).

 

SportFEAT.com - PB Djarum akan fokus membenahi kepribadian Praveen/Melati demi kembalikan performa terbaik mereka setelah dicoret dari pelatnas PBSI.

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tak lagi bernaung di pelatnas PBSI.

Mulai tahun ini, mereka akan bermain di bawah naungan klub mereka, PB Djarum.

Praveen/Melati telah didegradasi dari pelatnas PBSI per tahun 2022 akibat hasil menurun di beberapa turnamen terakhir.

Di PB Djarum, Praveen/Melati akan tetap dipasangkan sebagai tandem di ganda campuran.

Baca Juga: Praveen/Melati Butuh Tantangan Sulit Agar Kembali Tampil Ganas

Mereka tidak akan dipisah mengingat peringkat mereka di BWF masih bagus, yakni bertengger di peringkat 5 dunia.

Namun demikian, akan ada beberapa hal yang mesti diubah Praveen/Melati setelah kembali ke PB Djarum.

Terutama soal kepribadian atau attitude mereka.

Manajer PB Djarum, Fung Permadi mengatakan bahwa PB Djarum akan fokus membenahi sikap dan kedisiplinan jawara All England 2020 itu.

Yang paling ditekankan adalah kedisiplinan saat latihan dan sikap kepada pelatih.

Baca Juga: Target Pebulu Tangkis Cantik Malaysia usai Pastikan Mentas Lagi Bareng Pasangan Baru

"Yang fokus kita bentuk adalah kedisiplinan," tutur Fung Permadi dikutip Sportfeat dari Tribun News.

"Mereka mulai dari yang paling awal. Pertama menghormati pelatih, menghormati jam latihan, menghormati bagaimana cara mereka berprilaku di luar sebagai seorang atlet," lanjut Fung."Itu yang akan kita bangkitkan dulu," katanya.

Baca Juga: Fakta Baru, Terungkap Alasan Ganda Putri Nomor Satu Malaysia Keluar Pelatnas BAM

Masalah attitude memang pernah disinggung oleh pelatih ganda campuran pelatnas PBSI, Nova Widianto.

Meski tidak menjelaskan dengan detail, Nova mengakui bahwa attitude menjadi tolok ukur pasangan Praveen/Melati didegradasi dari pelatnas.

"Ada beberapa parameter salah satunya prestasi satu dua tahun terakhir ini," ucap Nova, dikutip SportFeat dari Kompas.com.

"Kedua usia, ketiga berapa tahun sudah di pelatnas, dan keempat ada karakter juga."

Baca Juga: Istri Pesepak Bola asal Paraguay Ditembak Mati saat Nonton Konser, Begini Kronologinya

Kini PB Djarum dan Fung Permadi berharap Praveen/Melati mau mengikuti aturan yang sudah disepakati.

PB Djarum juga sudah melakukan perjanjian tertulis dengan Praveen dan Melati.

Perjanjian tertulis dibuat demi memastikan juara Denmark Open 2019 itu bersikap profesional sebagai seorang atlet.

Baca Juga: Jika Mau Bertahan, Andrea Dovizioso Wajib Penuhi Target RNF Yamaha Ini di MotoGP 2022

"Itu perjanjian tertulis, untuk memperbarui komitmen mereka sendiri. Itu balik lagi ke kesungguhan mereka. Kita buat perjanjian tertulis itu supaya mereka makin bersungguh-sungguh," kata Fung Permadi.

Jika dari faktor kedisiplinan baik, Fung Permadi yakin latihan teknis maupun aspek lainnya bisa mengikuti.

Setelah hal-hal itu tercapai, maka Praveen/Melati akan berhasil membuktikan diri bahwa mereka layak disebut sebagai ganda campuran peringkat 5 dunia.

"Kalau mereka sudah tahu yang harus dilakukan, program-program latihan selanjutnya yang fokus pada teknis akan bisa diikuti dengan baik," tutur Permadi.

"Hasil yang ingin kami dapatkan adalah mengembalikan performa terbaik mereka juga," ucapnya.

Sebelum mengalami penurunan performa, Praveen/Melati menjadi salah satu ganda campuran yang ditakuti lawan-lawannya.

Kemenangan di Denmark Open 2019 dan French Open 2019 bisa dikatakan sebagai awal mula keganasan mereka terpancar.

Di dua turnamen itu, Praveen/Melati sama-sama mengalahkan dua pasangan ganda campuran terbaik dunia asal China.

Yakni Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping dan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dalma pertarungan rubber game alot.