SportFEAT.com – Beberapa kontestan MotoGP mengeluhkan Sirkuit Mandalika yang dirasa belum siap gelar seri MotoGP musim 2022.
Tes pramusim hari pertama, Jumat (11/2/2022) sempat diwarnai dengan pengibaran red flag yang disebabkan kondisi lintasan yang dianggap kotor dan penuh debu yang bisa membahayakan keselamatan para pembalap.
Meskipun panitia penyelenggara MotoGP Mandalika bergerak cepat, hal ini sudah tidak boleh terulang kembali saat Sirkuit Mandalika menjadi tuan rumah MotoGP seri kedua pada 20 Maret 2022 mendatang.
Selain masalah lintasan yang dianggap kotor dan penuh krikil, rupanya Sirkuit Mandalika masih memiliki masalah yang lain.
Sebagian pembalap mengeluhkan seperti dilempari batu-batu kecil saat memacu motornya di Sirkuit Mandalika selam tes pramusim berlangsung.
Adik juara dunia MotoGP 6 kali, Alex Marquez mengeluhkan tingkungan pertama dan terkahir di Sirkuit Mandalika yang masih banyak kerikil-kerikil yang terangkat dari aspal.
Baca Juga: Hengkang dari Pelatnas BAM, Lee Zii Jia Malah Kebanjiran Tawaran Sponsor, 4 Perusahaan Besar Antre!
“Bagian terburuknya ada di tikungan pertama dan terakhir, ini seperti jenis aspal yang berbeda,” ungkap Alex Marquez.
“Pada tikungan perama, anda bisa melihat bagaimana batu menabrak leher saya.”
“Saya berada dibelakang seseorang, dan itu sulit dipercaya, rasanya seperti tertembak pistol di leher saya, tikungan pertama adalah yang terburuk,” tambah Alex Marquez.
“Bukan hal terbaik berada tepat di belakang seseorang, kami seperti ditembak batu dan debu,” ungkap Binder menguatkan pernyataan Alex Marquez.
Selama tes pramusim hari terakhir terlihat para pejabat memeriksa kembali permukaan trek selama periode latihan start setelah pukul 1 siang waktu setempat.
Baca Juga: Kejuaraan Beregu Asia 2022 - Begini Kata Beberapa Pemain Indonesia soal Venue Pertandingan
Juara dunia MotoGP musim lalu juga tidak ketinggalan mengomentari sirkuit baru Indonesia.
“Trek ini, untuk area runoff, adalah salah satu yang terbaik yang pernah ada, tapi saya berada di belakang Franco dan saya ditembaki banyak kerikil kecil di leher,” ungkap Fabio Quartararo.
“Saya hanya di belakang Franco, jadi bayangkan jika anda berada dibelakang tiga sampai lima pembalap selama banyak putaran.”
“Terutama di tikungan 1 dan tikungan ke 7, aspalnya terlepas, tapi saya pikir untuk balapan mereka perlu merapikan kembali tikungan 1 karena disitu adalah bencana total.”
“Dalam tiga hari, anda bisa melihat jumlah tanah menjadi semakin rendah, jadi bagi saya treknya sudah aman, hanya masalah aspal yang menjadi masalah besar, saya pikir ini akan menjadi masalah terbesar.”
Baca Juga: German Open 2022 - Termasuk Ahsan/Hendra, Ini 10 Wakil Indonesia yang Mundur Berjamaah
“Saya pikir, mereka akan membersihkan lintasan sebelum kami datang untuk balapan akhir pekan, karena itu benar-benar kotor, dan segera setelah anda keluar dari racing line, saya menjadi sangat meluncur,” tambah Quartararo.