Hal itu didukung dengan performa motor Aprilia saat pengujian di Sepang dan di Mandalika yang menunjukan hasil positif.
Namun, tren positif itu masih memiliki celah yang dirasakan Aleix Espargaro.
Bagi Espargaro, Aprilia masih belum sekuat seperti tes pramusim jika dalam situasi balapan yang sesungguhnya.
"Tes adalah tes, itu akan berbeda dari balapan," ungkap Espargaro dilansir Sportfeat dari Motorsport.com.
"Jika anda cepat di satu putaran atau bisa mencapai race pace yang kuat, bukan berarti anda otomatis memenangi balapan."
Baca Juga: Hadapi MotoGP 2022, Fabio Quartararo Bertekad Pertahankan Gelar dengan Strategi Ini
Pembalap berusia 32 tahun itu juga menyinggung bagaimana masalah tekanan pada ban depan yang meningkat sehingga membuatnya sulit mengejar pembalap di depannya.
Meskipun Aprilia masih memiliki beberapa masalah yang harus cepat diatasi, Aprilia tetap memiliki senjata sendiri yang mana pengukuran top speed mereka tidak lagi lambat di lintasan lurus.
Sebagai tim kuda hitam di MotoGP, publik tentu menunggu gebrakan-gebrakan apa lagi yang akan ditampilkan oleh Aprilia sebelum seri pertama MotoGP dimulai.
Sirkuit Losail, Qatar akan menjadi ujian pertama Aprilia dalam mengarungi MotoGP 2022 yang rencananya bergulir semusim penuh dengan 21 seri balapan.