Find Us On Social Media :

Rexy Mainaky Ketar-ketir Ganda Putra Nomor Satu Malaysia Nyaris Dikalahkan Leo/Daniel di Kejuaraan Beregu Asia 2022

Ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin saat tampil di final Kejuaraan Beregu Asia 2022, Minggu (20/2/2022).

SportFEAT.com - Rexy Mainaky ketar-ketir melihat performa ganda putra terbaik Malaysia yang hampir dikalahkan Leo/Daniel di final Kejuaraan Beregu Asia 2022.

Direktur Kepelatihan Ganda BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia), Rexy Mainaky sempat dibuat ketar-ketir dengan penampilan ganda putra Malaysia di Kejuaraan Beregu Asia 2022.

Tim putra Malaysia memang sudah resmi jadi juara Kejuaraan Beregu Asia 2022.

Malaysia mengalahkan Indonesia dengan skor 3-0.

Akan tetapi, kemenangan Malaysia itu terbilang tidak mudah begitu saja.

Baca Juga: Catatan untuk Sektor Ganda Putri usai Indonesia Cetak Sejarah di Kejuaraan Beregu Asia 2022

Salah satunya bisa terlihat di partai kedua yang memainkan ganda putra, antara Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin vs Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Ganda putra muda Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin nyaris mengandaskan pasangan peraih perunggu Olimpiade Tokyo 2020.

Leo/Daniel yang belum lama mentas dari level junior itu sukses mencuri gim pertama lebih dulu dari Chia/Soh.

Bahkan di gim penentuan, gim ketiga, Leo/Daniel hampir mengalahkan mereka andai tak ada insiden shuttlecock nyangkut di kedudukan 18-18.

Baca Juga: Begini Rencana Ganda Top China usai Putuskan Pensiun Dini Gara-gara Masalah Jantung, Buka Kans Ikut Olimpiade Paris 2024!

Leo/Daniel tidak menunjukkan raut wajah terbebani dan mampu bermain normal mengeluarkan performa terbaik mereka.

Sementara Chia/Soh justru tertekan sendiri dan sering kalang kabut meladeni permainan adu drive cepat Leo/Daniel.

Tak ayal, meski Chia/Soh pada akhirnya menang dan menyumbang poin bagi Malaysia, mereka masih memiliki catatan-catatan pekerjaan rumah.

Baca Juga: All England Open 2022 - Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 Mundur, Pasangan Malaysia Ketiban Berkah!

Terutama yang paling disorot adalah sisi psikologis, soal mentalitas mereka.

Direktur Kepelatihan Ganda BAM, Rexy Mainaky mengakui bahwa penampilan inkonsisten Chia/Soh membuat ia sempat khawatir.

"Dari pertandingan ke pertandingan lainnya, saya perhatikan bahwa mereka berjuang untuk memainkan yang terbaik karena mereka berada di bawah banyak tekanan," ucap  Rexy dikutip Sportfeat dari The Star.

"Mereka terus berpikir seperti itu karena mereka bermain melawan lawan berperingkat lebih rendah."

"Jadi seperti ada keharusan bagi mereka untuk menang dan menyumbang poin untuk tim," kata Rexy lagi.

Baca Juga: Perebutan 1 Kursi Pabrikan Ducati Makin Panas, Luca Marini Bisa Nikung

Sebelum berjibaku melawan Leo/Daniel. Chia/Soh juga sudah dibuat pontang-panting dengan lawan berperingkat jauh lebih rendah.

Pasangan ganda putra peringkat 7 dunia itu juga sempat rubber game melawan ganda putra Korea Selatan Kim Hwi-tae/Kim Jae-hwan.

Bahkan merkea kalah saat menghadapi Yuta Takei/Ayato Endo yang berperingkat 857 dunia saat melawan Jepang.

Gara-gara penampilan yang naik turun itu, membuat Rexy benar-benar ketar-ketir.

Baca Juga: Daftar Pemain Indonesia di Kejuaraan Beregu Asia 2022 yang Mundur dari German Open 2022

Pelatih sekaligus mantan ganda putra legendaris Indonesia itu kini terus berusaha untuk meyakinkan mentalitas Chia/Soh.

"Apakah saya khawatir, ya tentu," aku Rexy.

"Tapi penting juga untuk tidak terlalu terus memikirkannya," imbuh peraih medali emas Olimpiade Atlantan 1996 itu.

"Saya bangga dengan mereka yang sudah bisa mengatasi kesulitan tekanan seperti itu untuk memenangi pertandingan."

Baca Juga: Raul Fernandez Berlian Terpendam, KTM Tech3 Tetap Waspada Asetnya Dibajak saat MotoGP 2022 Dimulai

"Ini adalah sesuatu yang positif, karena mereka membuktikan masih bisa bertahan dalam performa terbaiknya. Itu bukan hal mudah."

"Sekarang yang terpenting adalah membuat analisis pasca-turnamen dan mengidentifikasi area yang perlu kami perbaiki."

"Sebelum mereka berangkat ke Eropa (ke German Open 2022 dan All England 2022) bulan depan," pungkas Rexy.

Aaron Chia/Soh Wooi Yik sampai saat ini memang memiliki beban besar karena sebagai ganda putra top 10 dunia, mereka belum pernah juara turnamen apapun sebagai pasangan sejak bertandem pada 2017 silam.

Baik itu di turnamen level tinggi ataupun level rendah BWF.