Melihat situasi tersebut, nasib Ducati cukup miris.
Pasalnya, motor mereka Desmosedici GP22 belum bisa berbicara banyak.
Enea Bastianini yang keluar sebagai juara pun sejatinya masih menggunakan GP21.
Setelah race bergulir, berbagai kritikan mulai diterima Ducati.
Terutama Bagnaia yang merasa sepanjang akhir pekan di Qatar, dirinya hanya dimanfaatkan seperti pembalap penguji pada GP22 mereka.
Sedangkan Miller, menyebut masalah elektronik Ducati yang memaksanya mundur dari balapan juga menyebut bahwa motornya menjelma jadi motor yang berbahaya.
Direktur Tim Ducati, Paolo Ciabatti mengakui penampilan mereka jauh di bawah ekspektasi.
Baca Juga: Maverick Vinales Soroti Keanehan Motor Aprilia di MotoGP Qatar 2022, Begini Katanya!