SportFEAT.com - Jelang puncak acara MotoGP Indonesia 2022, sebagian pembalap baru-baru ini mengeluhkan cuaca panas yang ada di Lombok.
Dalam perjalanannya menuju MotoGP Indonesia 2022, Mandalika sempat mengalami sedikit kendala dibeberapa sektor.
Meski telah menjajal lintasan pada tes pramusim Februari lalu, pembalap dipaksa harus berdaptasi ulang dengan aspal baru setelah panitia memutuskan untuk melakukan pengaspalan ulang setelah banyak kritik yang datang dari pembalap.
Selain pengaspalan ulang, kini yang terbaru pembalap juga harus beradaptasi ulang dengan ban baru setelah Michelin memutuskan untuk mengganti lapisan luar ban.
Baca Juga: MotoGP Indonesia 2022 - Gagal di Qatar, Francesco Bagnaia Ingin Tebus Dosa di Sirkuit Mandalika
Untuk alasan ini, tes pramusim dipastikan tidak ada pengaruh sama sekali dengan hasil balapan akhir pekan nanti.
“Ini akan akan menjadi misteri bagi semua orang,” ungkap Pecco Bagnaia.
Selain kondisi lintasan dan model ban baru, cuaca ekstrem yang ada di Mandalika membuat para pembalap harus berjuang lebih keras lagi untuk memenagkan balapan.
Bagi Joan Mir, cuaca ekstream ini akan menjadi tantangan yang akan sulit dihadapi dan membuat balapan minggu nanti bakal menjadi tontonan yang menarik.
“Panasnya ekstream, ini akan sulit karena berbagai alasan.”
“Kami harus bertahan di Grand Prix ini, ini akan menjadi tantangan yang sulit, tapi saya suka tantangan,” ujar Mirr.
Sependapat dengan Joan Mirr, Aleix Espargaro juga menyebut jika balapan di Mandalika akan menjadi balapan yang sedikit gila.
Pasalnya suhu dapat mencapai 44-45 derajat dan di aspal suhu bisa menyentuh hingga 65 derajat.
“Ini tidak manusiawi, saya belum pernah melihat ini.”
“Ini tidak tidak akan mudah untuk sepeda motor dan untuk tubuh kami.”
“Kami memakai overall, dalamkasus saya, hitam, yang terbaik untuk kondisi saat ini,” ungkap Alex Espargaro dilansir Sportfeat dari laman Marca.
Mandalika tahun ini akan menjalani debutnya sebagai tuan rumah MotoGP, cuaca memang menjadi salah satu musuh para pembalap yang sebagian banyak berasal dari Eropa yang memiliki suhu lebih rendah.
Cuaca yang paling mendekati adalah Sepang, Malaysia.
Namun dalam prakteknya Andrea Dovizioso merasa jika cuaca Mandalika sangat berbeda dengan yang ada di Sepang.
“Ini akan menjadi balapan yang gila untuk semua orang.”
“Anda tidak dapat membayangkan suhunya, hari ini, hampir tidak mungkin untuk dikendarai.”
“Ini lebih panas dari pada Malaysia,” pungkas Dovi.
“Tidak ada yang siap untuk panas ini, itu akan sulit bagi semua orang,” ungkap Morbidelli mempertegas komentar Andrea Dovizioso.