“Itu adalah jenis konstruksi yang telah kami gunakan sebelumnya, tapi senyawanya sama seperti yang ada di tes.”
Baca Juga: Gara-gara Fikri/Bagas, Herry IP Bisa Bingung di Thomas Cup 2022
Taramasso juga menjelaskan jika keputusan perubahan komponen di ban itu terjadi karena suhu tinggi lintasan di Sirkuit Mandalika.
Pihak Michelin juga menambahkan jika mereka tetap memaksa menggunakan ban versi biasanya, para pembalap tidak akan bisa menyelesaikan balapan di Sirkuit Mandalika.
“Setelah tes di Februari, jelas bahwa ban sebelumnya tidak akan dapat menyelesaikan balapan, karena di sini suhu aspal bisa melebihi 60 derajat."
Namun di tengah perdebatan perubahan komponen ban yang mendadak, Taramasso menjelaskan solusi terbaik yang bisa diambil untuk sekarang.
Baca Juga: Lalu Muhammad Zohri Cedera, Target 10 Detik di SEA Games 2021 Jalan Terus
“Satu-satunya pilihan yang mungkin adalah mengubah pola bangkai, karena mengubah senyawa tidak akan cukup untuk menurunkan suhu 15-20 derajat.”
“Jadi kami memperkenalkan jenis bangkai ini untuk suhu tinggi, dan mengkonfirmasi senyawa yang sama dengan yang dimiliki pembalap selama tes pramusim.”
“Kasing sudah pernah digunakan pada tahun 2017 dan 2018, jadi fitur sudah diketahui oleh tim," imbuhnya.