Find Us On Social Media :

Michelin Pasang Badan Terkait Insiden Mengerikan yang Dialami Marc Marquez

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, saat mengalami kecelakaan di T13 Sirkuit Mandalika. Dia mendapat crash usai terjatuh saat kualifikasi pada Sabtu (19/3/2022).

SportFEAT.com – Usai kritik tentang penggantian jenis komponen ban banyak berdatangan dari beberapa tim, pihak Michelin kini mulai buka suara. 

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez harus melewatkan balapan MotoGP Indonesia 2022.

Ia mengalami kecelakaan saat sesi pemanasan di hari yang sama saat balapan akan digelar, Minggu (20/3/2022).

Kabar terbaru, akibat kecelakaan itu Marc Marquez kembali mengalami Diplopia penyakit yang pernah ia alami sebelumnya.

Menyikapi kecelakaan yang dialami pembalapnya, Alberto Puig selaku bos Honda menuduh ban produksi sebagai biang kerok yang menyebabkan Marc Marquez terjatuh.

Baca Juga: Swiss Open 2022 - Rehan/Lisa Dapat Rejeki Nomplok, Langsung Lolos Babak 16 Besar Tanpa Peras Keringat

“Jujur saja kami perlu menganalisa mereka (Michelin) membawa ban yang berbeda dan kami harus memahami segalanya, dan pada saat ini sulit,” ungkap Puig.

Menyikapi respon itu Michelin tak tinggal diam.

Lewat Manajer mereka, Piero Taramasso cepat mengklarifikasi atas tuduhan yang mereka dapatkan.

“Saya hanya ingin mengklarifikasi, karena saya pernah mendengar tentang ban dari empat atau lima tahun lalu, yang tidak terjadi,” ungkap Taramasso dilansir Sportfeat lewat Motosan.es.

“Itu adalah jenis konstruksi yang telah kami gunakan sebelumnya, tapi senyawanya sama seperti yang ada di tes.”

Baca Juga: Gara-gara Fikri/Bagas, Herry IP Bisa Bingung di Thomas Cup 2022

Taramasso juga menjelaskan jika keputusan perubahan komponen di ban itu terjadi karena suhu tinggi lintasan di Sirkuit Mandalika.

Pihak Michelin juga menambahkan jika mereka tetap memaksa menggunakan ban versi biasanya, para pembalap tidak akan bisa menyelesaikan balapan di Sirkuit Mandalika.

“Setelah tes di Februari, jelas bahwa ban sebelumnya tidak akan dapat menyelesaikan balapan, karena di sini suhu aspal bisa melebihi 60 derajat."

Namun di tengah perdebatan perubahan komponen ban yang mendadak, Taramasso menjelaskan solusi terbaik yang bisa diambil untuk sekarang.

Baca Juga: Lalu Muhammad Zohri Cedera, Target 10 Detik di SEA Games 2021 Jalan Terus

“Satu-satunya pilihan yang mungkin adalah mengubah pola bangkai, karena mengubah senyawa tidak akan cukup untuk menurunkan suhu 15-20 derajat.”

“Jadi kami memperkenalkan jenis bangkai ini untuk suhu tinggi, dan mengkonfirmasi senyawa yang sama dengan yang dimiliki pembalap selama tes pramusim.”

“Kasing sudah pernah digunakan pada tahun 2017 dan 2018, jadi fitur sudah diketahui oleh tim," imbuhnya.

Baca Juga: Swiss Open 2022 - Cemasnya Para Istri The Daddies Ketika Ahsan/Hendra Dibekap Cedera

Michelin juga merasa dengan mengganti jenis ban yang berbeda selama tes pramusim dan saat balapan adalah keputusan yang tepat.

“Masuk akal bahwa itu adalah ban yang berbeda dari yang kami bawa ke tes pramusim.”

“Karena itu menawarkan cengkraman yang lebih sedikit, tetapi juga stabilitas yang lebih sedikit.”

Sementara itu menanggapi kritikan yang datang dari Honda, Michelin mencontohkan Yamaha yang bergerak cepat untuk beradaptasi dengan ban baru sehingga dapat tampil apik saat balapan berlangsung.

“Logikanya ketika karakteristik (ban) berubah, untuk mencapai performa yang sama anda harus bekerja pada motor, suspensi, elektronik, dan gaya balap.”

“Bukan hanya ban, ada banyak elemen yang menghasilkan performa bagus.”

“Sayangnya saat ini tidak ada ban yang bagus yang bisa digunakan di trek ini, banyak orang beranggapan jika ini adalah masalahnya, tetapi sayangnya tidak,” tegas Taramasso.

Baca Juga: SEA Games 2021 - Jumlah Kontingen Indonesia Dikurangi, Keterbatasan Anggaran Biang Keroknya

“Anda harus bekerja keras untuk mendapatkan kemenangan, buktinya mereka yang melakukannya sudah keluar duluan.”

Di MotoGP 2022, Michelin mempersiapkan empat model kasing (dua depan dan dua belakang), dan salah satu rancangan itu digunakan untuk menahan suhu tinggi lintasan.

Michelin bersikukuh tetap akan menggunakan keduanya ketika pihak Michelin menganggap itu penting untuk menawarkan lebih banyak keamanan kepada pembalap.

Baca Juga: Reaksi Alex Espargaro Jadi Saksi Mata Insiden Mengerikan yang Diali Marc Marque: Seperti Boneka!