"Tetapi lebih jauh, menurut saya, Pecco terlalu banyak tekanan, dia memiliki harapan yang sangat tinggi pada dirinya sendiri," kata Gabarrini.
Pecco Bagnaia bisa jadi memiliki tekanan lebih besar di Ducati ketimbang rekan setimnya, Jack Miller.
Pasalnya, dia adalah pembalap Italia yang sekaligus merepresentasikan tim Merah Borgo Panigale itu.
Pecco Bagnaia juga baru saja diperpanjang kontraknya hingga musim 2024.
Baca Juga: MotoGP Portugal 2022 Jadi Ultimatum Andrea Dovizioso di RNF Yamaha
Tuntutan untuk menjadi yang terbaik mungkin akan selalu ada dalam pikiran jebola VR46 Academy tersebut.
Di samping itu, Desmosedici GP22 terbaru memang memberikan PR lebih banyak pada sebagian pembalap Ducati.
Enea Bastianini (Gresini) yang sudah dua kali juara dan sekarang memuncaki klasemen, sejatinya dibekali motor versi lawas.
"Setiap hal yang baru pasti hampir tidak pernah bisa langsung bisa memberikan hasil instan dan lebih baik dari yang lama," kata Gabarrini.
"Ada faktor kebiasaan yang mempengaruhi," tukasnya.
Meski sedang dalam performa menukik, Gabarrini yakin Pecco Bagnaia akan segera menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
"Pecco punya bakat luar biasa," kata Gabarrini.
"Satu-satunya hal yang bisa saya keluhkan tentang dia, yang sebenarnya merupakan kebaikan, adalah terkadang dia tidak memiliki sifat jahat."
"Dia adalah anak emas dan terkadang seharusnya dia perlu sedikit jadi kejam," tukasnya bercanda.
"Yang jelas, masih ada banyak ruang bagi Pecco untuk terus berkembang," pungkas Cristian Gabarrini.