Find Us On Social Media :

Kepala Kru Ungkap Francesco Bagnaia Termakan Harapan Tinggi hingga Malah Tampil Jeblok di Awal Musim

Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia saat tampil balapan di MotoGP Americas 2022, Minggu (10/4/2022) di COTA, Austin, Texas, Amerika Serikat.

SportFEAT.com - Kepala Kru Francesco Bagnaia, Cristian Gabarrini mengungkap biang keladi yang membuat pembalap Ducati itu tampil jeblok di MotoGP 2022.

Menjelang MotoGP Portugal 2022, perhatian masih tak lepas dari runner-up MotoGP musim lalu, Francesco Bagnaia.

Performa pembalap Ducati Lenovo tersebut masih terus disorot setelah penampilannya yang masih jeblok di awal musim ini.

Francesco Bagnaia baru mengemas 23 poin dan berada di urutan ke-12 dalam klasemen MotoGP 2022.

Baca Juga: Franco Morbidelli Akhirnya Paham Mengapa Kalah Jauh dari Fabio Quartararo di Yamaha pada MotoGP 2022

Pembalap yang akrab disapa Pecco Bagnaia itu bahkan sama sekali belum meraih podium, apalagi juara.

Performanya benar-benar menukik dari apa yang telah dicapainya musim lalu.

Penampilan Pecco semakin disorot karena di MotoGP Portugal 2022 dapat menjadi ujian sesungguhnya bagi pembalap Italia tersebut.

Pasalnya, pada edisi musim lalu dia berhasil mencetak podium dan kemenangan di Sirkuit Algarve.

Baca Juga: MotoGP Portugal 2022 - Marc Marquez Diperingatkan Jorge Lorenzo: Jangan Jatuh Terus, Ingat Umur

Penampilan Pecco Bagnaia dianggap bisa kembali bangkit jika dia mau mengubah pola pikirnya sendiri.

Itu yang diungkapkan oleh kepala kru Pecco Bagnaia, Cristian Gabarrini.

Cristian Gabarrini mengungkapkan beberapa alasan yang membuat Pecco Bagnaia masih melempem di awal musim.

Baca Juga: MotoGP Portugal 2022 - RS-GP Balik ke Setelan Pabrik, Aleix Espargaro Yakin Capai Target Super Tinggi Ini

Biang keladi paling utama ternyata karena harapan pada diri sendiri yang terlalu tinggi.

Ditambah dengan penyesuaian motor baru Desmosedici GP22 yang masih belum stabil.

"Benar, ini (seri Portugal) akan jadi seri penting baginya," kata Cristian Gabarrini dikutip Sportfeat La Gazzetta dello Sport.

"Ketika Anda menaiki motor baru, mungkin ada hal-hal yang harus diperbaiki."

Baca Juga: Thomas Cup 2022 - Dikritik di Indonesia, Ginting dan Jojo Justru Diakui Raja Bulu Tangkis Malaysia sebagai Pemain Berkelas

"Tetapi lebih jauh, menurut saya, Pecco terlalu banyak tekanan, dia memiliki harapan yang sangat tinggi pada dirinya sendiri," kata Gabarrini.

Pecco Bagnaia bisa jadi memiliki tekanan lebih besar di Ducati ketimbang rekan setimnya, Jack Miller.

Pasalnya, dia adalah pembalap Italia yang sekaligus merepresentasikan tim Merah Borgo Panigale itu.

Pecco Bagnaia juga baru saja diperpanjang kontraknya hingga musim 2024.

Baca Juga: MotoGP Portugal 2022 Jadi Ultimatum Andrea Dovizioso di RNF Yamaha

Tuntutan untuk menjadi yang terbaik mungkin akan selalu ada dalam pikiran jebola VR46 Academy tersebut.

Di samping itu, Desmosedici GP22 terbaru memang memberikan PR lebih banyak pada sebagian pembalap Ducati.

Enea Bastianini (Gresini) yang sudah dua kali juara dan sekarang memuncaki klasemen, sejatinya dibekali motor versi lawas.

"Setiap hal yang baru pasti hampir tidak pernah bisa langsung bisa memberikan hasil instan dan lebih baik dari yang lama," kata Gabarrini.

"Ada faktor kebiasaan yang mempengaruhi," tukasnya.

Baca Juga: Thomas Cup 2022 - Diremehkan di Tim Malaysia, Tunggal Putra Veteran Ini Pede Berkat Pelatih Asal Indonesia

Meski sedang dalam performa menukik, Gabarrini yakin Pecco Bagnaia akan segera menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

"Pecco punya bakat luar biasa," kata Gabarrini.

"Satu-satunya hal yang bisa saya keluhkan tentang dia, yang sebenarnya merupakan kebaikan, adalah terkadang dia tidak memiliki sifat jahat."

"Dia adalah anak emas dan terkadang seharusnya dia perlu sedikit jadi kejam," tukasnya bercanda.

"Yang jelas, masih ada banyak ruang bagi Pecco untuk terus berkembang," pungkas Cristian Gabarrini.