SportFEAT.com - Tabiat Enea Bastianini yang sengaja menekan Francesco Bagnaia hingga panik saat MotoGP Prancis 2022 bisa jadi membuat Ducati akan berpikir ulang tentang keputusan terhadap Jack Miller.
Sejauh ini rumor yang paling santer berhembus tentang bursa transfer pembalap MotoGP ialah kemungkinan terdepaknya Jack Miller dari Ducati.
Penyebabnya tak lain karena pencapaian Jack Miller masih biasa-biasa saja di musim keduanya di tim pabrikan Italia tersebut.
Dibandingkan Francesco Bagnaia, Jack Miller memang sedikit kalah jauh dari perolehan podium ataupun gelar juara.
Baca Juga: 2 Kelebihan Enea Bastianini yang Buat Legenda MotoGP Ini Geleng-geleng Kepala
Hal itulah yang membuat kontraknya belum diperpanjang sampai saat ini oleh Ducati.
Sedangkan Bagnaia sudah diperpanjang sampai musim 2024.
Posisi Miller kian terancam dengan keberadaan Enea Bastianini (Gresini) atau Jorge Martin (Pramac).
Dua pembalap muda yang mencuri perhatian dalam setahun belakangan.
Martin sukses meraih titel pembalap rookie terbaik musim lalu dan langsung menyabet gelar juara di musim debutnya.
Baca Juga: Franco Morbidelli Tahu Diri, Yamaha Lebih Menganakemaskan Fabio Quartararo
Sedangkan Bastianini, di MotoGP 2022 musim ini sudah mengoleksi 3 gelar juara, Fantastis.
Meski posisi Miller kian terdesak dari Ducati, ada teori lain yang bisa jadi bakal membuat Ducati berpikir ulang.
Hal itu tidak lepas dari komentar ayah Jorge Lorenzo, Chicho Lorenzo, yang menjelaskan sifat dan karakteristik Miller yang berbeda dari pembalap lain.
Jack Miller adalah pembalap yang setia dengan timnya. Tanpa ada imbauan team order, Miller seringkali membantu rekan setimnya demi kerja sama tim meraih hasil yang bagus.
Baca Juga: Meski Chemistry dengan RC213V Meredup, Marc Marquez Tetap Ingin Habiskan Karier di Repsol Honda
Dalam hal ini, tentu yang dimaksud adalah sikapnya terhadap Francesco Bagnaia yang tercermin pada MotoGP Prancis 2022 pekan lalu.
Miller cepat menyadari apakah ia mampu menyalip Bagnaia atau tidak.
Jika tidak, maka upaya terbaik yang ia terapkan adalah menjadi 'pengawal' Bagnaia sepanjang balapan. Menjaga Bagnaia agar tidak disalip pembalap lain. Tanpa bersikap agresif yang bisa merugikan keduanya.
Lain halnya dengan Enea Bastianini, yang pada MotoGP Prancis 2022 lalu sukses mengovertake Miller dan Bagnaia, mengakui bahwa ia sengaja menekan Bagnaia yang notabene mudah panik.
Imbasnya, Bagnaia terjatuh dan gagal finis.
"Saya tidak tahu apakah Gigi Dall'Igna akan senang dengan strategi Bastianini ini, tapi yah tim mereka bekerja dengan baik," ucap Chicho Lorenzo dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Tetapi bagaimanapun itu merugikan Bagnaia karena ia kehilangan 20 poin (akibat gagal finis)," katanya.
Baca Juga: Pol Espargaro Satu Suara dengan Marc Marquez Soal Sulitnya Motor Honda
Chicho Lorenzo juga mengingat komentar Bagnaia bahwa ia ingin Jack Miller tetap menjadi rekan setimnya di Ducati.
"Dia bilang bahwa dia ingin Miller tetap bertahan. Karena apa? Karena Miller adalah pembalap yang menjalankan tugas dan posisinya dengan baik."
"Miller sudah seperti pengawal. Pecco Bagnaia tidak akan panik setiap kali disalip Miller, karena dia tahu bahwa Miller tidak akan agresif."
"Miller malah justru akan membuka diri dan akan menjaganya di belakang. Sedangkan Bastianini, dia adalah pembalap yang tidak mau kalah," kata Lorenzo.
Dalam dunia MotoGP memang terkadang team order atau kerja sama antar rekan setim dibutuhkan jika salah satu situasi pembalap sedang tidak menguntungkan.
"Dia (Jack Miller) tidak menerima peran atau team order apapun. Dia sampai di sana (barisan depan), dia santai saja, mempelajari bagaimana lap berjalan."
"Jika strategi menjadi pembalap terbaik tidak berhasil, maka mencari aliansi dengan rekan setim adalah jawabannya," pungkas Chicho Lorenzo.