Find Us On Social Media :

Andrea Dovizioso: Jangan Sampai Yamaha Ketularan Repsol Honda

Pembalap RNF Yamaha, Andrea Dovizioso.

SportFEAT.com - Andrea Dovizioso berharap Yamaha jangan sampai meniru Honda yang terpaku pada satu pembalap.

Andrea Dovizioso mulai berasumsi bahwa apa yang terjadi di Yamaha tampak seperti apa yang telah terjadi di kubu Honda.

Yamaha hanya memiliki satu pembalap yang cepat, yang dijadikan acuan, yakni Fabio Quartararo.

Fenomena yang hampir mirip dengan Repsol Honda dan Marc Marquez.

Baca Juga: Ungguli Malaysia, Indonesia Finis 3 Besar di Klasemen Akhir Medali SEA Games 2021

Di paruh pertama musim MotoGP 2022, Yamaha memang hanya bisa mengnadalkan Fabio Quartararo.

Andrea Dovizioso sendiri mengawali musim dengan sangat buruk.

Dovizioso yang memperkuat RNF Yamaha, hanya bisa mengumpulkan 8 poin.

Pembalap 35 tahun asal Italia itu masih tertahan di peringkat ke-20 klasemen MotoGP 2022.

Pun demikian dengan rekan setimnya Darryn Binder serta rekan setim Quartararom Franco Morbidelli. Semua belum ada yang mencicipi podium.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Italia 2022 - Pekan Ini, Kedigdayaan Yamaha Kembali Diuji

Jangankan podium, mau finis 10 besar saja terasa sangat sulit.

"Yamaha, berada di situasi yang baik karena berhasil juara dunia di tahun lalu. Tahun ini pun mereka juga masih di urutan pertama (berkat Fabio)," kata Andrea Dovizioso dikutip Sportfeat dari Moto.it.

"Tapi menurut saya, situasi mereka sekarang sangat mirip dengan Marc dan Honda di enam musim terakhir," tukas Dovizioso.

Baca Juga: Ducati Sesumbar Jorge Martin Tak Akan Tergoda ke Pabrikan Lain

Dovizioso menegaskan bahwa saat ini, cuma Fabio Quartararo yang mampu menjinakkan dan beradaptasi dengan M1 2022 dengan baik.

Persis dengan Honda yang terkenal dengan Marquez-sentri dalam beberapa tahun terakhir hingga para pembalap lain sulit menaklukkan RC213V.

Bahkan anggapan RC213V hanya dibuat untuk Marquez muncul juga tidak lepas gara-gara hal tersebut.

Baca Juga: Tabiat Enea Bastianini Bisa-bisa Bikin Ducati Dilema Lepas Jack Miller

"Situasinya serupa, hanya satu pembalap yang mampu memanfaatkan potensi (motor) dan membuat celah besar dibandingkan dengan pambalap lain," ujar Dovizioso.

"Memang ini bagus dalam beberapa aspek karena Fabio menunjukkan kepada kita bahwa dia bisa melakukan hal-hal luar biasa."

"Tapi di satu sisi, jika pembalap lain tidak membalap seperti Quartararo, dia tidak akan bisa cepat," tukasnya.