"Tadi cukup baik kita, tapi masih banyak kesalahan sendiri di awal-awal apalagi di set pertama ya," buka Pramudya.
"Udah ketinggalan berapa tadi 19-15/16 tapi bisa berbalik, (beruntung) bisa fokus lagi balikin poinnya."
Meski sempat tertinggal jauh di poin-poin krusial, Pramudya mengaku tak tertekan dan masih bisa bermain lepas dengan situasi tersebut.
"Tadi ga mikirin menang kalah, ngeluarin apa yang mau saya buat di strateginya, terus juga keliatan pemain inggrisnya keliatan apa ya, gelisah, terburu-buru gitu. Jadi itu kaya keuntungan untuk kami."
Sering tertinggal di gim yang pertama, Pramudya menampik jika mereka disebut telat panas.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia 2023 - Bantai Nepal 7-0, Timnas Indonesia Panen 4 Rekor Menarik
Bagi Pramudya, perbedaan arah angin membuat permainannya sempat tidak berkembang.
"Sebenarnya kelihatannya mereka lebih menekan kita gitu. Terus kita juga mati sendiri, gatau kenapa tapi banyak mati sendiri," tutur Pramudya.
"Mungkin karena anginnya sih menurut saya pribadi. Di lapangan 2 lebih sulit dari pada lapangan 1. Jadi ritmenya tuh gak seperti biasa. Jadi harus menyesuaikan."
Di babak 16 besar nanti, Pram/Yere kemungkinan akan bertemu Lee Yang/Wang Chi-lin dari Taiwan yang merupakan unggulan keempat.
Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2022 - Fajar/Rian Tumbangkan Jawara German Open dalam Penampilan Dominan
Lee Yang/Wang Chi-lin sendiri merupakan lawan yang tak mudah mengingat prestasinya yang meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Menghadapi lawan kuat, Pramudya hanya ingin tampil maksimal dan lebih bermain untuk nothing to lose
"Apa aja sih, soalnya malah kalau mikir lawannya bagus ya ibaratnya kita di bawah gitu, ya kalau misalkan gak berusaha (bisa) kalah, kalau berusaha (bisa juga menang)."
"Mau berusaha (dulu), (kalau) misalkan kalah gitu, at least (kita) ngasih yang terbaik."
"Jadi berusaha aja dulu. Kalaupun menang bonus, itu mindset-nya," pungkas Pramudya.