Kedua pasangan belum ada yang mau membuka pertahanan.
Beberapa kesalahan sendiri memaksa Ahsan/Hendra terkejar. Perolehan skor pun menjadi terus ketat sampai 8 sama.
Ahsan/Hendra sukses memforsir kelemahan pasangan China di sisi backhand dan area depan net. Itu berhasil lewat sergapan Hendra yang menjadi poin dan membuat The Daddies unggul 11-10 di interval.
Pasangan China ini memiliki defence yang cukup kuat, tidak mudah bagi Ahsan menyerang dengan satu sampai tiga kali smes saja.
Sesekali Hendra memotong bola dan memberikan placing halus yang sulit ditebak. Membuat mereka unggul 14-11.
Sejak unggul cukup jauh, serangan Ahsan/Hendra lebih padu. Pengembalian silang mereka juga merepotkan pasangan China. Pasangan China terkunci lama di angka 11, sedangkan Ahsan/Hendra terus melaju hingga unggul enam angka, 17-11.
Sayangnya, unforced error beruntun menaungi pukulan Ahsan/Hendra. Mereka kesulitan mengembalikan servis tipis pasangan China, kedudukan 17 sama.
Ahsan/Hendra tak bisa lepas dari tekanan dan akhirnya harus rela kehilangan gim pertama dengan kekalahan 17-21.
Pada gim kedua, situasinya juga tidak banyak berubah.
Ahsan/Hendra unggul lebih dulu, namun lagi-lagi tertikung hingga tertinggal 5-9. Ahsan/Hendra mulai comeback tatkala mereka mampu mempertipis jarak hingga 9 sama.