SportFEAT.COM - Juara dunia MotoGP 2021 Fabio Quartararo berharap jadi incaran semua tim pabrikan. Untuk mewujudkan hal tersebut ia harus tampil konsisten.
Fabio Quartararo masih menjadi pembalap paling konsisten di Kejuaraan Dunia MotoGP 2022.
Rider andalan Yamaha itu tercatat sudah tiga kali meraih kemenangan sepanjang musim ini.
Total, Quartararo sudah enam kali naik podium.
Baca Juga: Reaksi Pebulu Tangkis Ganda Putra Malaysia Usai Kena Semprot Rexy Mainaky
Pencapaian itu mengantarkan sang juara dunia memuncaki klasemen sementara MotoGP 2022.
Saat ini, Quartararo mengoleksi 172 poin atau unggul 21 angka di depan pesaing terdekatnya Aleix Espargaro (Aprilia).
Konsistensi dan mental juara yang dimiliki Fabio Quartararo saat ini menjadikannya pembalap idaman para tim pabrikan.
Meski begitu, El Diablo telah mengambil keputusan memperpanjang masa bakti bersama Yamaha untuk dua musim ke depan.
Baca Juga: Fakta Mengejutkan di Balik Kesuksesan Leo/Daniel Ukir Sejarah di Singapore Open 2022
Langkah yang dipilih Fabio Quartararo tersebut disinyalir menjadi kunci dalam bursa transfer pembalap
Jika tidak, besar kemungkinan rencana selutuh tim untuk MotoGP 2023 akan berubah.
Terlepas dari itu, Fabio Quartararo memang berencana untuk menjadi pembalap paling laris di bursa transfer.
Untuk mewujudkan ambisnya tersebut, ia harus menunjukkan performa konsisten.
“Memiliki perasaan menjadi yang paling diminati di grid merupakan bagian dari rencana saya, dan saya menyukainya,” katanya kepada DAZN.
“Tahun ini, ada sedikit ketertarikan terhadap saya sebelum memutuskan bertahan di Yamaha.
"Memang tujuan utama kami adalah bertahan, tapi kami tak menutup kemungkinan lainnya," lanjut rider 23 tahun tersebut.
“Ketika Anda memenangi gelar bersama sebuah tim dan di musim berikutnya mereka tidak berkembang seperti yang Anda inginkan, maka Anda memiliki keraguan."
Namun demikian, Fabio Quartararo tak menampik ia bakal kesulitan mewujudkan ambisnya tersebut.
Sebab, saat ini grid MotoGP dihiasi oleh pembalap-pembalap muda bermental "pembunuh".
“Tidak banyak situasi yang menyenangkan, karena ketika saya berada di atas motor, saya ada di sana untuk membunuh semua orang… kami harus realistis," ucap Quartararo.
“Ketika balapan berakhir akan tercipta suasana yang bagus, tapi saya pastikan ketika saya menggunakan helm, itu tak akan terjadi.”