Find Us On Social Media :

Ketidakharmonisan Ganda Putra Malaysia dan Rexy Mainaky Mulai Tercium, BAM Ingin Tambah Pakar Psikolog

Pelatih bulutangkis ganda putra Malaysia, Rexy Mainaky, saat ditemui awak media di Istora Senayan, Jakarta, 17 Juni 2022.

SportFEAT.com - Miskomunikasi antara Rexy Mainaky dan ganda putra Malaysia Goh Sze Fei/Nur Izzuddin makin menguatkan sinyal ketidakharmonisan di BAM. Mirisnya, BAM krisis

Itu mulai terungkap setelah kegagalan total para ganda putra Malaysia di Singapore Open 2022.

Ganda putra terbaik kedua Malaysia di pelatnas BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia), yang dikirim ke turnamen tersebut, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, justru gagal melaju lebih jauh. 

Mereka tersingkir di babak kedua Singapore Open 2022 setelah kalah dari pasangan India, MR Arjun/Dhruv Kapila.

Baca Juga: Taipei Open 2022 - Termasuk Anthony Ginting, Ini Deretan Pemain Top Indonesia yang Absen

Kegagalan Goh/Nur semakin menambah daftar panjang rapor merah mereka, yang turut membuat Rexy Mainaky makin geram.

Rexy selaku Direktur Kepelatihan Ganda BAM sebelumnya sudah pusing dengan hasil minor satu pasangan lainnya Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang tak kunjung mampu juara.

Kekecewaan besar Rexy semakin memuncak tatkala ia 'mendengar' alasan Goh/Nur usai kalah dari Singapore Open 2022.

Dalam pemberitaan salah satu media Malaysia sebelumnya, Rexy kesal karena Goh/Nur disebut beralasan kalah karena kelelahan.

Tentu itu sebuah alasan tak masuk akal bagi Rexy, sebab persiapan Goh/Nur di Singapore Open 2022 lebih panjang setelah tersingkir lebih awal di Malaysia Masters 2022, yang digelar sepekan sebelumnya.

Kemarahan Rexy itu bahkan sudah dimuat oleh surat kabar Malaysia lainnya, yang makin membuat posisi ganda putra Malaysia terpojokkan.

Namun tak dinyana, ternyata pemberitaan tersebut kurang tepat.

Goh/Nur akhirnya angkat bicara. Dikutip Sportfeat dari Berita Harian Malaysia, Nur Izzuddin mengaku sama sekali tak pernah beralasan kelelahan.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan di Balik Kesuksesan Leo/Daniel Ukir Sejarah di Singapore Open 2022

"Saya tidak pernah memberikan alasan lelah sebagai penyebab kekalahan," kata Nur Izzuddin.

"Justru saya bilang bahwa semua karena saya sendiri. Memang banyak yang perlu saya tingkatkan dalam permainan  saya," katanya.

"Termasuk tentang chemistry antara saya dengan Sze Fei," tukasnya.

Nur Izzuddin pun berharap tidak ada lagi miskomunikasi yang bisa membuat masalah mereka semakin runyam.

"Saya harap media selepas ini dapat merujuk kepada saya lebih dulu, biarpun apa yang dikatakan itu dari pelatih saya sendiri."

"Karena saya yang lebih tahu masalah yang sebenarnya terjadi," imbuhnya.

Perkataan Nur Izzuddin tersebut seakan memancarkan sinyal bahwa ada yang tak beres dalam hubungan mereka dengan para pelatih di BAM.

Ketidakharmonisan itu makin tercium yang juga membuat situasi ganda putra Malaysia makin tersudutkan.

Berkaca dari kekalahan demi kekalahan para ganda putra Malaysia, BAM mulai mengambil sikap.

BAM berencana menambah pakar psikologis, demi membantu para atlet mereka keluar dari masalah non-teknis.

"Tentu saja, dalam rencana saya, akan ada tambahan psikolog. Tapi saya harus mendapatkan persetujuan anggaran terlebih dahulu," kata Direktur Kinerja Tinggi BAM, Tim Jones.

"Meskipun saat ini kami menggunakan psikolog dari ISN (Institut Olahraga Nasional), tapi saya ingin memperkuatnya karena kami memiliki banyak pemain."

"Jadi saya rasa ada baiknya penambahan orang yang bisa membantu," ujar Jones.

Krisis di ganda putra Malaysia masih terus bergulir sejak ditinggal pelatih asal Indonesia Flandy Limpele, awal tahun ini. Sampai saat ini BAM belum mengungkap sosok pengganti Flandy Limpele.

Selain di ganda putra, BAM juga mengalami kekosongan pelatih ganda campuran setelah ditinggal pelatih Indonesia lainnya Paulus Firman.

Flandy Limpele kini bergabung di PBSI menjadi pelatih ganda campuran pratama, sedangkan Paulus Firman pulang ke Tanah Air untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.

Baca Juga: Kemenangan Ginting Bukti Tunggal Putra Indonesia Paling Dominan Setelah Viktor Axelsen