SportFEAT.COM - Kepala Kru Enea Bastianini, Alberto Giribuola, percaya bahwa La Bestia bisa naik ke tim pabrikan Ducati karena potensi yang dimilikinya.
Enea Bastianini bisa dibilang menjadi salah satu pembalap paling apik di MotoGP 2022.
Rider andalan Gresini Racing itu tercatat sudah memenangi tiga perlombaan sepanjang musim ini.
Bastianini meraihnya di MotoGP Qatar 2022, MotoGP Americas 2022, MotoGP Prancis 2022.
Baca Juga: Catatan Saudara Kandung Rexy Mainaky Soal Pencapaian Wakil Indonesia di Tur Asia Tenggara
Pencapaian itu untuk sementara mengantarkan pembalap Italia tersebut menempati posisi kelima klasemen MotoGP 2022.
Bastianini saat ini mengumpulkan 105 poin atau tertinggal 67 angka di belakang Fabio Quartararo.
Performa memukau yang ditunjukkan Bastianini sepanjang musim ini membuat dirinya menjadi kandidat utama pembalap pabrikan Ducati.
Seperti yang diketahui, Ducati baru saja ditinggal Jack Miller yang kontraknya berakhir di MotoGP 2022.
Musim depan, Miller akan bergabung dengan KTM.
Kepergian rider Australia itu praktis meninggalkan satu slot kosong.
Sebab, Francesco Bagnaia sudah pasti mengisi satu tempat di kursi utama Ducati.
Namun demikian, Enea Bastianini harus bersaing dengan satu nama lain yakni Jorge Martin.
Baca Juga: Taipei Open 2022 - Penyebab Apri/Fadia dan 11 Wakil Indonesia Lainnya Mundur Berjamaah
Kepala Kru Enea Bastianini, Alberto Giribuola, percaya bahwa rider berjuluk La Bestia itu bisa promosi ke tim pabrikan Ducati.
Menurut Giribuola, Bastianini bisa menembus tim utama Ducati karena didukung tim yang hebat.
"Saya pikir lingkungan selalu menjadi bagian dari kesuksesan," ujar Giribuola, dikutip SportFeat dari Corsedimoto.
"Tekanan adalah bagian dari pembalap. Enea tidak merasakan tekanan. Dia akan bisa mengatasinya.
"Yang paling penting adalah dia menyadari bagaimana orang-orang di sekitarnya bekerja menuju tujuan yang sama."
Lebih jauh, pria Italia itu juga paham betul potensi yang dimiliki oleh Enea Bastianini.
Juara dunia Moto2 2020 itu memiliki kemampuan khususnya dalam manajemen ban depan.
"Keyakinannya di roda depan, terutama pada saat-saat terakhir di tikungan," ungkap Giribuola.
"Dia bisa menebus banyak waktu karena dia memasuki sudut dengan sangat keras.
"Tetapi dia masih berhasil melewati bagian tengah sudut dengan sangat baik," lanjut dia.
"Sesuatu yang sangat istimewa," pungkas Giribuola.