Meski julukan Giant Killer pernah tersemat di pundak Ginting karena mampu menaklukkan nama-nama tunggal putra besar China seperti Lin Dan dan Chen Long, faktanya Ginting sama sekali tak berkutik tiap kali berjumpa Shi Yu Qi.
Salah satu momen kesempatan terbesarnya menang atas Shi Yu Qi terjadi di final beregu Asian Games 2018, saat Indonesia ketemu China.
Sayangnya, di momen itu, Ginting harus kalah dengan sangat dramatis, ketika poin sudah hampir menang namun kakinya kram dan tak dapat melanjutkan pertandingan.
Ginting sendiri mengakui bahwa Shi Yu Qi memang jadi 'momok' atau lawan terberat yang paling menyusahkannya dalam karier dia.
Itu Ginting ucapkan dalam beberapa kali kesempatan usai ia menelan kekalahan dari Shi.
Ginting sangat kesulitan mengantisipasi pukulan dari Shi Yu Qi.
Pukulan Shi Yu Qi, bagi Ginting sangat berbeda dengan pemain lawan kebanyakan, yang mana jenis stroke-nya sangat tidak nyaman untuk dikembalikan oleh pemain besutan SGS PLN Bandung yang bertipe menyerang tersebut.
"Variasi-variasi stroke nya Shi Yu Qi, kurang enak ke saya," ucap Ginting usai pertemuan terakhirnya dengan Shi Yu Qi, yang terjadi di Swiss Open 2019 (15/3/2019).
"Kalau lawan yang lain kan saya masih bisa rancang serangan. Kalau sama dia, saya kurang dapat kesempatan untuk menyerang," jelas Ginting.
"Dari (pertemuan) sebelumnya juga merasa seperti itu. Saya sudah coba berbagai cara untuk mengatasi dia, dari meladeni relinya, dan jaga serangannya, tapi dia memang powernya kuat dan cepat,” jelas Ginting lagi.