Find Us On Social Media :

Lin Dan hingga Chen Long Mampu Dilibas, tapi Mengapa Ginting Kesusahan Tiap Kali Bertemu Shi Yu Qi?

Pebulu tangkis tunggal putra asal China, Shi Yu Qi.

SportFEAT.com - Nama-nama besar tunggal putra China seperti Lin Dan dan Chen Long mampu ditaklukkan Ginting. Namun dengan Shi Yu Qi, Ginting selalu kesusahan. Ternyata ada alasan yang melatarbelakanginya.

Anthony Sinisuka Ginting sudah lama menyandang status sebagai tunggal putra Giant Killer sejak kenaikan pesatnya di tahun 2018.

Ginting mampu mengalahkan nama-nama besar seperti Kento Momota, Lin Dan dan Chen Long.

Untuk dua nama terakhir itu, jelas memang terasa spesial. Pasalnya Lin Dan dan Chen Long adalah tunggal putra China yang meraih medali emas Olimpiade dan tergolong pemain paling konsisten.

Baca Juga: Rexy Mainaky Ungkap Ada Gangguan Pergerakan dari Ganda Putra Malaysia yang Baru Sembuh dari Covid-19

Kendati demikian, di balik prestasi dan dobrakan besarnya menaklukkan para tunggal putra China, Ginting justru kewalahan tiap kali menghadapi Shi Yu Qi.

Nama Shi Yu Qi belakangan memang kembali dibicarakan setelah kabarnya ia akan mengikuti Kejuaraan Dunia 2022 setelah terbebas dari hukuman skors CBA (Asosiasi Bulu Tangkis China).

Baca Juga: Terbebas dari Hukuman, Shi Yu Qi Ikut Kejuaraan Dunia 2022, Insiden dengan Kento Momota Diharapkan Tidak Terulang

Akan tetapi kembalinya Shi Yu Qi ke panggung turnamen internasional, apalagi langsung ke Kejuaraan Dunia 2022, jelas menjadi alarm bagi Ginting.

Ginting punya rekor tak bagus setiap kali mentas di Kejuaraan Dunia.

Sejak mengikuti ajang Kejuaraan Dunia pada 2017, Ginting selalu dan selalu tersisih lebih awal tanpa sekalipun menyentuh perempat final.

Bebannya di Kejuaraan Dunia 2022 pun kini bisa bertambah jika kehadiran partisipan seperti Shi Yu Qi.

Bukan tanpa alasan mengapa demikian, pasalnya Ginting memiliki rekor buruk dengan Shi Yu Qi.

Ginting belum pernah menang sekalipun atas Shi dalam total enam kali pertemuan mereka, bahkan sejak masih di level junior.

Pertemuan pertama mereka terjadi di tahun 2014, sedangkan pertemuan terakhir terjadi di 2019.

Rekor head-to-head 0-6 milik Ginting membuat dia tercatat sebagai lawan yang paling mudah dikalahkan Shi Yu Qi, berdasarkan data statistik BWF.

Lalu apa yang membuat Ginting sangat kesusahan setiap kali ketemu Shi Yu Qi? Padahal pemain asal Cimahi itu mampu melibas nama-nama sekelas Chen Long dan Lin Dan.

Jawabannya ada pada kualitas pukulan stroke milik Shi Yu Qi, yang dirasa sangat berbeda oleh Ginting.

Ginting yang bertipe sebagai pemain menyerang, bukan rally, memang membutuhkan pukulan-pukulan yang sejatinya menjadi pancingan dia untuk melakukan serangan.

Namun sayangnya, ketika berhadapan dengan Shi Yu Qi, Ginting sering sulit mendapat antisipasi pukulan yang nyaman untuk melakukan serangan.

"Variasi-variasi stroke nya Shi Yu Qi, kurang enak ke saya,"  ucap Ginting usai pertemuan terakhirnya dengan Shi Yu Qi, yang terjadi di Swiss Open 2019 (15/3/2019).

"Kalau lawan yang lain kan saya masih bisa rancang serangan. Kalau sama dia, saya kurang dapat kesempatan untuk menyerang," jelas Ginting.

"Dari (pertemuan) sebelum-sebelumnya juga merasa seperti itu."

"Saya sudah coba berbagai cara untuk mengatasi dia, dari meladeni relinya, dan jaga serangannya, tapi dia memang powernya kuat dan cepat,” jelas Ginting lagi.

Kesempatan terbesar Ginting untuk revans atas Shi Yu Qi pernah terjadi di final beregu putra Asian Games 2018 di Istora Senayan Jakarta.

Kala itu Ginting tampil di partai pembuka melawan Shi Yu Qi, dalam pertandingan antara Indonesia versus China.

Ginting pun sudah nyaris menang ketika ia mampu menyentuh angka 20 di gim ketiga. Sayangnya, laga itu harus berakhir dengan kekalahan super dramatis karena Ginting mengalami kram dan tak dapat melanjutkan pertandingan.

Terlepas dari itu, Ginting betul-betul harus mampu memanfaatkan momentumnya di Kejuaraan Dunia 2022.

Modal gelar juara Singapore Open 2022 kemarin diharapkan menjadi penambah motivasinya untuk memutus tren buruk di Kejuaraan Dunia sekaligus pecah telur andaikan bertemu dengan Shi Yu Qi.

Kejuaraan Dunia 2022 akan digelar pada bulan depan, tepatnya pada 22-28 Agustus di Tokyo, Jepang.

Baca Juga: Sempat Menolak Wildcard, Keputusan China Daftarkan Shi Yu Qi ke Kejuaraan Dunia 2022 Menyalahi Statuta BWF

Berikut rekor head-to-head Ginting dengan Shi Yu Qi.

Ginting 0 vs 6 Shi Yu Qi

Swiss Open 2019: Ginting kalah 9-21, 17-21

BWF World Tour FInals 2018: Ginting kalah 8-21, 19-21

Fuzhou China Open 2018: Ginting kalah 21-16, 14-21, 14-21

Asian Games 2018 (beregu putra): Ginting kalah 21-14, 21-23, 20-21 (retired, Ginting cedera)

German Open 2018: Ginting kalah 17-21, 21-18, 18-21

Kejuaraan Dunia Junior 2014: Ginting kalah 19-21, 15-21

Riwayat pertandingan Anthony Sinisuka Ginting pada Kejuaraan Dunia:

Kejuaraan Dunia 2017 - R32: kalah dari Sai Praneeth B (India) 21-14, 18-21, 19-21

Kejuaraan Dunia 2018 - R32: kalah dari Kanta Tsuneyama (Jepang) 17-21, 13-21

Kejuaraan Dunia 2019 - R16: kalah dari Sai Praneeth B (India) 19-21, 13-21

Kejuaraan Dunia 2020 - ditiadakan akibat pandemi Covid-19

Kejuaraan Dunia 2021 - absen