SportFEAT.com - Pengamat bulu tangkis asal Denmark Jim Laugesen menyebut bahwa kehadiran Ginting di persaingan tunggal putra dunia sangat penting karena Ginting punya skill unik yang tidak dimiliki banyak pemain lain.
Ucapan itu dilontarkan Jim Laugesen, komentator sekaligus pengamat senior bulu tangkis asal Denmark usai Anthony Sinisuka Ginting berhasil menjuarai Singapore Open 2022.
Kemenangan Ginting di Singapore Open 2022 memang cukup memancing perhatian karena selebrasinya yang sampai membanting raket.
Seperti diketahui, Ginting berhasil menjadi juara Singapore Open 2022 setelah menaklukkan tunggal putra Jepang sekaligus junior Momota, Kodai Naraoka.
Meski menang dalam dua gim langsung, faktanya proses Ginting meraih poin demi poin pada laga final yang digelar di Singapore Indoor Stadium, Singapura itu tidak mudah.
Ginting yang tadinya unggul jauh, perlahan terkejar dan hampir terkunci di satu angka cukup lama.
Bahkan ia nyaris kehilangan momentum andai gagal fokus di poin-poin krusial.
Memang Naraoka sendiri meski secara peringkat masih lebih rendah dari Ginting, pola permainannya cukup merepotkan dan mampu mengimbangi kecepatan Ginting.
Beruntung di akhir gim kedua, Naraoka mulai kehabisan bensin dan lengah, hingga Ginting akhirnya mengunci kemenangan 23-21, 21-17.
Tak ayal selebrasi membanting raket pun seolah menjadi hal yang setimpal dengan rasa frustrasi yang sudah dia tahan selama final berjalan.
Apalagi itu adalah gelar juara pertama Ginting setelah 2,5 tahun lamanya, di mana sebelumnya ia terakhir meraih juara di Indonesia Masters 2020.
Selebrasi membanting raket dari Ginting itu ternyata cukup banyak memancing perhatian warganet dan penggemar bulu tangkis luar negeri.
Termasuk dari China hingga Denmark. Ada yang kontra karena bisa membahayakan, namun ada yang pro karena merasakan bagaimana susah payahnya Ginting berjuang untuk kembali menemukan performa terbaiknya.
Termasuk pengamat bulu tangkis senior sekaligus komentator asal Denmark, Jim Laugesen.
Jim Laugesen mengerti mengapa ada pihak yang kontra, tetapi dari sisi pemain, Laugesen tidak merasa masalah dengan gaya selebrasi Ginting tersebut.
"Tentu saja membanting raket itu sebenarnya tidak boleh ya, tapi coba dengarkan pendapat saya," kata Jim Laugesen.
"Ginting saat itu dalam keadaan yang tertekan dan dia tidak bisa lagi menahannya."
"Kalian bisa lihat bagaimana kemenangan dari poin terakhir itu sangat bermakna baginya," ujar pria 47 tahun itu.
Jim Laugesen yang juga mantan pemain ganda campuran bersama Rikke Olsen itu, turut bahagia dengan kembalinya Ginting pada performa terbaiknya.
Seperti yang diketahui, Ginting memang seperti kehilangan kepercayaan dirinya sejak akhir tahun lalu hingga awal tahun ini.
Penampilannya sempat menurun drastis dan mudah kalah dari lawan yang sebenarnya tidak lebih diunggulkan.
Jim Laugesen ikut senang dengan keberhasilan Ginting yang sudah mampu bangkit dan menemukan jalannya lagi.
Pasalnya menurut Laugesen, kehadiran Ginting sangat penting di sektor persaingan tunggal putra era sekarang.
Menurutnya, Ginting punya gaya bermain yang jarang dimiliki tunggal putra lainnya. Kalau tak ada Ginting, mungkin rasanya tunggal putra tak akan semenarik ini setelah ditinggal pensiun Lee Chong Wei dan Lin Dan.
"Saya ikut senang dengan keberhasilan dia sekarang," kata Laugesen.
"Ginting sangat penting untuk olahraga bulu tangkis ini dan terutama di tunggal putra."
"Dia datang dengan sesuatu yang berbeda, yang tidak banyak dimiliki pemain lain," ujar Jim Laugesen.
Sejak kemunculannya di level senior, Ginting sendiri telah dikenal sebagai the Giant Killer. Karena sejumah pemain top mampu ia taklukkan seperti Chen Long, Lin Dan dan Kento Momota yang masih jadi musuh bebuyutannya.
Tak cuma itu, Ginting juga disebut sebagai tunggal putra tercepat di dunia saat ini karena footwork-nya yang lincah. Ia juga memiliki backhand smash yang cukup mematikan dan pukulan netting deception (tipuan) yang sering membuat lawan tak berkutik.