SportFEAT.com - Hasil jeblok usai dua kali kalah beruntun dari Gregoria menjadi cambukan keras bagi tunggal putri ranking satu dunia asal Jepang, Akane Yamaguchi menuju Kejuaraan Dunia 2022. Ia bertekad mengubah taktik serangan.
Persiapan khusus dilakukan tunggal putri nomor satu dunia itu jelang turnamen bergengsi level Grade 1 BWF, Kejuaraan Dunia 2022.
Akane Yamaguchi akan menjadi salah satu wakil tuan rumah yang menyandang status sebagai juara bertahan di Kejuaraan Dunia 2022, yang hendak digelar pada 22-28 Agustus 2022 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang.
Jepang sendiri memang mengadakan persiapan yang cukup jor-joran dan memusatkan kamp pelatihan khusus menjelang Kejuaraan Dunia 2022 sejak 25 Juli 2022 lalu.
Maklum, ini adalah pertama kalinya Jepang menjadi tuan rumah ajang Kejuaraan Dunia bulu tangkis, yang telah ajeg digelar sejak 1977.
Sudah pasti keuntungan menjadi wakil tuan rumah ingin dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Jepang untuk berupaya menyapu bersih gelar juara.
Apalagi tahun lalu, bulu tangkis Jepang sudah merana pada Olimpiade Tokyo 2020 dengan hanya meraih satu medali perunggu di ganda campuran.
Tak heran, dalam kamp pelatih yang diadakan di Kumamoto hingga beberapa hari ke depan itu, seluruh pemain Jepang sangat serius mempersiapkan diri.
Akane Yamaguchi yang notabene akan berstatus sebagai juara dunia bertahan, wakil tuan rumah dan juga tunggal putri nomor satu dunia juga tak mau menanggung malu.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - PBSI Bocorkan Target untuk Fadia/Ribka, Jadi Juara?
Setelah dua kali kekalahan beruntun dari Gregoria di Malaysia, Yamaguchi terpantau berlatih lebih keras.
"Sulit sekali berlatih di pasir pantai, pijakan saya dan kekuatan kaki saya seperti hilang. Tapi saya terus berusaha karena sangat penting untuk mendorong diri sendiri (menjadi lebih baik)," kata Akane Yamaguchi dikutip Sportfeat dari BadSpi.jp.
"Ini menjadi tantangan untuk saya," katanya.
Kekalahan dua kali dalam dua minggu berturut-turut dari Gregoria jelas menjadi cambukan keras bagi Yamaguchi.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2022 - 4 Tunggal Putra Indonesia Usung Misi Sulit Akhiri Puasa Gelar 17 Tahun
Sebagai tunggal putri terbaik dunia dan juara dunia bertahan, menelan kekalahan dari Gregoria yang saat itu berperingkat 31 dunia dalam waktu berdekatan tentu bukan hasil yang bagus bagi rapor turnamen Yamaguchi.
Apalagi di beberapa turnamen penting pun Yamaguchi juga tumbang dari pemain non-unggulan Indonesia lainnya.
Seperti yang terjadi di Uber Cup 2022, ketika Yamaguchi dikalahkan Bilqis Prasista.
Bahkan sebelumnya Yamaguchi juga dibuat kerepotan oleh Komang Ayu Cahya Dewi di Kejuaraan Asia 2022 hingga nyaris kalah.
Hasil-hasil itu membuat Yamaguchi dan tim pelatih tunggal putri tampaknya jelas melakukan evaluasi besar.
Yamaguchi sendiri pun juga bertekad untuk sedikit mengubah taktik permainannya.
Dari yang biasanya berciri khas reli, sabar, tekun, kini Yamaguchi ingin bermain jauh lebih agresif menyerang.
"Saya ingin memastikan bahwa saya tidak mudah membuat kesalahan lagi," kata Yamaguchi.
"Termasuk di kamp pelatihan kami ini, saya ingin mempersiapkan fisik dan stamina saya sehingga saya bisa bermain agresif."
"Selain itu agar saya benar-benar bisa bermain dengan konsisten," katanya lagi.
Kekalahan demi kekalahan Akane Yamaguchi dari Gregoria membuat rapor turnamennya semakin merah.
Sejak meraih gelar juara dunia 2021 pada Desember tahun lalu, performa Akane Yamaguchi sedikit menurun.
Tahun ini ia baru menjuarai satu gelar yakni All England Open 2022.
Setelah itu dia juga baru satu kali mampu mencapai final di Kejuaraan Asia 2022, sebelum harus puas jadi runner-up.