Find Us On Social Media :

China Jadi Negara yang Paling Dirugikan dalam Kebijakan Unfreeze Ranking BWF?

Tunggal putra China, Shi Yu Qi saat tampil di Thomas Cup 2020, 14 Oktober 2021 di Aarhus, Denmark. (Photo by Claus Fisker / Ritzau Scanpix / AFP) / Denmark OUT

SportFEAT.COM - China menjadi salah satu negara yang paling dirugikan dalam aturan baru unfreeze ranking BWF.

Federasi Badminton Dunia (BWF) telah mengumumkan fase kedua peringkat dicairkan.

Unfreeze ranking BWF resmi diumumkan pada Selasa (9/8/2022).

Unfreeze poin ranking BWF ini berlaku selama 52 minggu terhitung sejak 2 Agustus 2022 hingga 3 Januari 2023.

 Baca Juga: Update Ranking BWF - Tuah Dari Kebijakan Unfreeze, Apriyani/Fadia dan 3 Ganda Putri Indonesia Lainnya Kompak Naik Peringkat

Artinya, jika unfreeze tersebut terlaksana, maka, empat minggu poin ranking BWf sejak minggu ke 12 tahun 2019 dihapuskan.

Jika pencairan poin ranking BWF terjadi, ada pergeseran peringkat secara signifikan para pebulutangkis dunia.

Namun, prediksi peringkat ini akan dihitung berdasarkan penampilan para atlet bulutangkis selama 52 pekan terakhir atau rata-rata mereka mengikuti 10 turnamen.

China menjadi salah satu negara yang paling terdampak kebijakan ini.

Baca Juga: Modal Berharga Ganda Putri Nomor 1 Malaysia Jelang Mentas di Kejuaraan Dunia 2022

Terbaru, pebulu tangkis tunggal putra mereka Shi Yu Qi mengalami penurunan peringkat.

Rival Anthony Sinisuka Ginting itu tercatat merosot tiga setrip dari peringkatnya pekan lalu.

Shi Yu Qi kini berada di ranking 21 dunia.

"Ini adalah peringkat tertinggi China di tunggal putra aktif, kecuali Chen Long, yang tanggal pensiunnya tidak dapat ditentukan," tulis media China, Sohu.

"Menurut situasi saat ini, Kejuaraan Dunia berikutnya dan Kejuaraan Terbuka pada bulan September dan Oktober sangat penting.

"Akan ada 4 acara, dua di Jepang dan dua di Eropa dan Amerika Serikat," lanjut pernyataan Sohu.

Baca Juga: Pelatih Indonesia Bongkar Penyebab Kekalahan Titisan Lee Chong Wei di Commonwealth Games 2022

Melihat situasi ini, Shi Yu Qi merupakan salah satu pemain yang terdampak langsung enfreeze ranking BWF.

Selain itu, pemain 26 tahun tersebut juga masih menjalani sanksi selama setahun dari CBA (PBSI-nya China).

Shi Yu Qi sendiri terakhir kali tampil di turnamen resmi BWF pada All England Open 2020 lalu."

Artinya, Shi Yu Qi sudah absen dari turnamen BWF selama dua tahun.

Fakta tersebut semakin membuka peluang Shi Yu Qi kembali mengalami kemerosotan ranking lagi pekan depan.

Tak hanya di tunggal putra, sektor ganda putra China juga terdampak aturan baru BWF ini.

Pasangan terbaik China saat ini adalah Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi.

Jawara Indonesia Open 2022 itu kini menempati ranking 25 dunia.

Baca Juga: Cabut ke Gresini Musim Depan, Alex Marquez Bongkar Target Bersama LCR Honda di Sisa MotoGP 2022

China sebenarnya masih memiliki pasangan yakni He Ji Ting/Tan Qiang yang berperingkat 20 dunia pasca aturan unfreeze ranking BWF berlaku.

Di pekan lalu, He/Tan menempati urutan 18 dunia.

Peringkat tersebut diprediksi akan terus menurun lantaran pasangan tersebut sudah dipisah.