SportFEAT.com - Juara Dunia Moto2 2021 berjanji akan tampil sebaik mungkin di saat-saat terakhirnya di MotoGP 2022, namun bukan demi timnya sendiri, KTM Tech3.
Tekad itu diluapkan Remy Gardner di sela-sela persiapan menuju MotoGP San Marino 2022 yang digelar pada Minggu (3/9/2022).
Remy Gardner sudah terlanjur sakit hati begitu dalam atas sikap KTM yang membuangnya begitu saja dari kelas MotoGP.
Remy Gardner dipastikan tak akan bertahan di MotoGP setelah baru mencicipi musim debutnya di tahun ini, di MotoGP 2022.
Posisinya di KTM Tech3 yang tahun depan berganti nama GASGAS Tech3 Factory Racing Team, akan digantikan pembalap debutan Moto2, Augusto Fernandez.
Augusto Fernandez lebih dipilih KTM ketimbang Remy Gardner, untuk menjadi rekan setim Pol Espargaro di MotoGP 2023.
Kabar KTM yang lebih memilik Augusto Fernandez pun didapat Remy Gardner dengan cara yang menyesakkan.
Dia baru diberi tahu pada seri kandang mereka di Austria beberapa pekan lalu. Padahal sebelumnya KTM sempat memberikan sinyal bahwa mereka akan bertahan dengan Gardner.
Bahkan putra dari legenda MotoGP Wayne Gardner itu harus mendengar alasan menyakitkan dari KTM bahwa ia disebut tak bisa menjalani musim debutnya dengan profesional.
"Saya benar-benar tidak menyangka hal ini akan terjadi. Saya selalu memberikan 100 persen dan sayangnya mereka tidak berpikir demikian," curhat Remy Gardner setibanya jelang MotoGP San Marino 2022, dikutip Sportfeat dari Crash.net.
"Mereka bilang saya tidak cukup profesional," lanjutnya tanpa tahu profesional seperti apa yang dimaksud KTM.
Baca Juga: MotoGP San Marino 2022 - Tolak Ajakan Main Mata, Francesco Bagnaia Klaim Masih Setia Kawan
Perlakuan KTM kepada Remy Gardner benar-benar kontras dengan musim lalu, saat mereka memuji setinggi langit juara dunia Moto2 2021 itu.
Malah, kini bos KTM Stefan Pierer secara tersirat membandingkan Gardner dengan rekrutan anyar mereka Augusto Fernandez.
"Augusto berasal dari keluarga yang baik, dia dikelilingi lingkungan baik, kami sangat menyambutnya," demikian ucap Pierer.
Ucapan yang seolah mengisyaratkan ada cekcok antara pihak Gardner dengan KTM.
Baca Juga: MotoGP San Marino 2022 - Perang Dingin Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo Mulai Meletup
Di satu sisi, Gardner jelas merasa seperti peribahasa habis manis sepah dibuang.
Cara KTM memperlakukannya sungguh tidak nyaman dilihat, bahkan meski mengingat fakta bahwa Remy Gardner sejatinya adalah pembalap KTM pertama yang mampu merengkuh juara dunia Moto2.
"Saya merasa telah memberikan 100 persen untuk mereka (KTM), saya berniat untuk bertahan di tim ini dan memberikan performa terbaik, tapi sekarang jujur, mereka telah benar-benar mematahkan hati saya," kata Gardner.
"Saya seperti merasa bahwa mereka tidak menghargai apa yang sudah saya berikan untuk mereka ketika di Moto2."
"Saya sudah memberi yang terbaik tapi mungkin bagi mereka masih kurang," ungkapnya.
Baca Juga: 3 Pembalap MotoGP Terpopuler Saat Ini, Indonesia Penyumbang Vote Besar untuk Fabio Quartararo
Tentu sulit apa yang sedang dirasakan Remy Gardner saat ini, ia harus melalui sisa musim debutnya di MotoGP 2022 dengan fokus terpecah, berupaya mencari kesempatan terakhir untuk menemukan tim kembali di kelas Moto2.
Karena jelas ia sudah dipastikan tidak ada tempat di MotoGP.
Untuk itu, kali ini, Remy Gardner benar-benar bertekad untuk memberikan yang terbaik di sisa musim ini.
Namun, dengan catatan tebal, Gardner menegaskan bahwa ia akan tampil sebaik mungkin bukan untuk timnya, KTM, melainkan untuk dirinya sendiri dan para kru yang bekerja sama dengannya selama ini.
"Intinya, saya akan terus memberikan penampilan terbaiki saya 100 persen (di sisa musim ini). Tapi, tidak untuk siapapun kecuali untuk diri saya sendiri dan tentu saja untuk para kru yang sudah bekerja sama dengan saya," ucapnya teguh.