"Tidak tepat jika kami memiliki ekspektasi tertentu pada Franco dari Misano," ujar Lin Jarvis dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Tapi tahun ini dia sudah melakukan beberapa balapan dengan motor pabrikan, dia sudah terbiasa dengan tim, jadi kami mengharapkan musim yang jauh lebih baik. Hanya saja itu memang tidak terjadi," katanya.
"Cedera lutut memang menyulitkan apalagi untuk kondisi kebugaran fisik. Ini sempat mempengaruhinya di musim semi 2021. Dia sempat comeback terlalu cepat, tapi di awal 2022 sudah pulih," jelasnya lagi.
Di sisi lain, Lin Jarvis tidak memungkiri adanya persoalan lain yang membuat Morbidelli seperti kehilangan kesangarannya.
Itu ternyata tidak lepas dari masalah psikologis.
"Situasinya sulit. Ini masalah pikiran. Franky memiliki mental block. Dia tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk membalap dengan sangat agresif," ungkap Jarvis.
"Padahal semua pembalap sepakat bahwa motor Yamaha harus didorong dalam 'mode agresif' sekarang ini. Anda harus mengambil kecepatan dengan Anda ke sudut. Anda membutuhkan kepercayaan untuk itu, dan di situlah kekurangan Franky," demikian penjelasan Jarvis.
"Kami mencoba mengubah pendekatan di paruh kedua musim ini, kami sempat melihat adanya kemajuan namun sayangnya rencana ini tidak berhasil. Musim Franky sedang sangat, sangat mengecewakan," kata Jarvis.
Meski harus menelan rasa kecewa besar, Lin Jarvis tidak menyerah pada Morbidelli.
Di MotoGP 2023, dengan bekal pembaruan pada YZR-M1 2023, Jarvis yakin akan ada peningkatan bagi pembalap jebolan VR46 Academy itu.
"Fakta bahwa kami memiliki motor yang lebih potensial tahun depan pasti akan membantu Franky," kata Lin Jarvis yakin.
"Tapi apakah itu akan cukup? Jawabannya akan kita ketahui sama-sama nanti," pungkas Jarvis.