SportFEAT.com - Manajer Tim Yamaha, Lin Jarvis menjelaskan alasan Yamaha masih mau mempertahankan Franco Morbidelli meski performanya hancur di MotoGP 2022.
Yamaha sempat mendapat banyak kritikan karena tetap mempertahankan Franco Morbidelli hingga setidaknya pada MotoGP musim depan.
Performa Franco Morbidelli memang menurun drastis dalam dua musim terakhir, bahkan di MotoGP 2022 ini tergolong paling buruk.
Runner-up MotoGP 2020 itu sama sekali tidak berhasil meraih podium dan sering tercecer dalam balapan di posisi belakang.
Baca Juga: Duet Pecco Bagnaia dan Enea Bastianini Diyakini Buat Ducati Jadi Tim Terbaik di MotoGP 2023
Belum lagi gaya membalapnya yang cenderung dinilai sedikit ceroboh dan tak jarang membahayakan pembalap lain.
Bahkan Morbidelli sudah mendapatkan 8 kali penalty di musim ini.
Yamaha pun sempat jadi sorotan mengapa memilih mempertahankan Morbidelli, padahal saat itu ada opsi lain seperti Miguel Oliveira dan Raul Fernandez hingga Alex Rins.
Manajer Tim Yamaha, Lin Jarvis pun menjawab dengan alasan yang tidak jauh dari rasa humanisme.
Lin Jarvis mengungkapkan bahwa Yamaha memaklumi kondisi Morbidelli sejak insiden cedera lutut yang mengharuskan ia operasi pada musim lalu.
"Tidak tepat jika kami memiliki ekspektasi tertentu pada Franco dari Misano," ujar Lin Jarvis dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Tapi tahun ini dia sudah melakukan beberapa balapan dengan motor pabrikan, dia sudah terbiasa dengan tim, jadi kami mengharapkan musim yang jauh lebih baik. Hanya saja itu memang tidak terjadi," katanya.
"Cedera lutut memang menyulitkan apalagi untuk kondisi kebugaran fisik. Ini sempat mempengaruhinya di musim semi 2021. Dia sempat comeback terlalu cepat, tapi di awal 2022 sudah pulih," jelasnya lagi.
Di sisi lain, Lin Jarvis tidak memungkiri adanya persoalan lain yang membuat Morbidelli seperti kehilangan kesangarannya.
Itu ternyata tidak lepas dari masalah psikologis.
"Situasinya sulit. Ini masalah pikiran. Franky memiliki mental block. Dia tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk membalap dengan sangat agresif," ungkap Jarvis.
"Padahal semua pembalap sepakat bahwa motor Yamaha harus didorong dalam 'mode agresif' sekarang ini. Anda harus mengambil kecepatan dengan Anda ke sudut. Anda membutuhkan kepercayaan untuk itu, dan di situlah kekurangan Franky," demikian penjelasan Jarvis.
"Kami mencoba mengubah pendekatan di paruh kedua musim ini, kami sempat melihat adanya kemajuan namun sayangnya rencana ini tidak berhasil. Musim Franky sedang sangat, sangat mengecewakan," kata Jarvis.
Meski harus menelan rasa kecewa besar, Lin Jarvis tidak menyerah pada Morbidelli.
Di MotoGP 2023, dengan bekal pembaruan pada YZR-M1 2023, Jarvis yakin akan ada peningkatan bagi pembalap jebolan VR46 Academy itu.
"Fakta bahwa kami memiliki motor yang lebih potensial tahun depan pasti akan membantu Franky," kata Lin Jarvis yakin.
"Tapi apakah itu akan cukup? Jawabannya akan kita ketahui sama-sama nanti," pungkas Jarvis.