Find Us On Social Media :

Hylo Open 2022 - Modal Nekad Jadi Kunci Rehan/Lisa Menang di Partai Final

Ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, dalam penampilan di babak 16 besar Kejuaraan Dunia 2022 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang, Kamis (25/8/2022).

SportFEAT.com - Ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati berhasil keluar sebagai juara di Hylo Open 2022.

Performa Rehan/Lisa tengah on-fire.

Sebelumnya mereka sempat mampu menembus semifinal pertama mereka di ajang Super Series 750 di French Open 2022.

Kali ini, Rehan/Lisa meraih gelar pertamanya setelah menembus final ketiganya di tahun ini.

Kemenangan Rehan/Lisa didapat usai mampu mengalahkan Yan Zhe Feng/Huang Dong Ping.

Baca Juga: Hylo Open 2022 - Harapan Anthony Ginting usai Meraih Gelar Keduanya di Tahun Ini

Meski pasangan tersebut belum memiliki ranking tinggi, Huang Dong Ping sendiri merupakan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Rehan/Lisa mampu mengalahkan pasangan baru China itu straight games dengan skor 21-17, 21-15. 

"Allhamdulillah senang sekali rasanya bisa juara di sini. Apalagi ini gelar pertama di tahun ini setelah tiga kali tampil ke final," kata Rehan dikutip Sportfeat dari PBSI.

"Pastinya senang. Ini bisa menjadi batu loncatan buat saya sama Lisa ke depannya."

Senada dengan Rehan, menurut Lisa gelar ini sebagai bukti di tengah sorotan ganda campuran.

"Alhamdulillah kami senang sekali bisa juara. Akhirnya kami untuk kali pertama bisa juara di Super 300. Akhirnya kami bisa buktikan, kalau kami sebenarnya bisa," kata Lisa.

Rehan/Lisa kompak mengungkapkan, kunci kemenangan mereka kali adalah sering menyerang Yan Zhe Feng.

Baca Juga: Saat Tunggal Putra Indonesia Sudah Amankan 2 Tiket BWF World Tour Finals 2022, Malaysia Masih Harap-harap Cemas

Menurut Rehan, pemain yang masih berusia 21 tahun itu terlihat tegang sepanjang laga final yang digelar Senin (7/11) dini hari.

Hal itu terus dimanfaatkan Rehan/Lisa untuk membukukan banyak poin.

Selain itu, Rehan menekankan ke Lisa agar tak terpengaruh dengan label Huang Dong Ping sebagai peraih medali emas Olimpiade.

"Jalannya pertandingan tadi di gim pertama, kita masih mencari-cari pola permainan lawan seperti apa," sambung Rehan.

"Setelah ketemu, di gim kedua kami mulai menekan ke pemain Feng Yan Zhe, karena pemain cowok ini terlihat juga tegang."

"Saya bilang sama Lisa, permainan depannya nekad saja. Tidak usah mikir Huang Dong Ping itu juara apa. Yang penting nekad saja."

"Saya juga bilang ke Lisa, kalau smash lebih diarahkan ke cowoknya saja, soalnya cowoknya terlihat tegang."

Baca Juga: Tinggalkan Pelatnas BAM, Ganda Campuran Malaysia Ternyata Merasa Stuck

"Dari awal saya memang main nothing-to-lose saja, sama all-out saja dan terus menekan lawan."

"Kunci kemanngannya saya tekan terus ke cowoknya, soalnya Huang Dong Ping kan sudah pengalaman."

"Tetapi Feng Yan Zhe kan masih junior. Jadi dia pasti tegang juga. Makanya saya tekan terus ke cowoknya biar tidak berkembang."

Pertarungan di depan net memang menjadi suguhan pada laga final Hylo Open 2022.

Lisa Ayu sendiri mengaku tak gentar ketika yang dihadapinya adalah seorang Huang Dong Ping.

Ia pun bermain impresif pada laga kali ini dan tak jarang membukukan poin dari permainan di depan net. 

"Tadi kami tidakk memikirkan menang atau kalah. Kami ingin bermain lepas saja karena lawan juga tidak gampang," kata Lisa Ayu.

Baca Juga: Tinggalkan Pelatnas BAM, Ganda Campuran Malaysia Ternyata Merasa Stuck

"Saya tidak takut lawan Huang Dong Ping, peraih emas Olimpiade, karena kami sudah sering lawan juga."

"Kami kalah tapi tidak tahu tadi kenapa saya hari ini berani main depan terus, seperti enak sekali kakinya bisa cepat juga bergerak."

"Smash saya juga banyak tembus, mungkin karena shuttlecock-nya enak dan kami tadi sempat menang angin juga. Mereka mungkin tegang juga."

"Dari awal, main enak dan nothing to lose."

"Kami berani dulu dari awal benar-benar tidak berpikir menang apa kalah. Ini juga karena Huang Dong Ping kan pemain hebat juga."

"Kunci kemenanganya, kami berani. Kami benar-benar menjaga komunikasi. Juga lebih menyerang ke pemain cowoknya terus, karena dia lagi tegang."