Tak jauh berbeda dengan Franco Morbidelli yang malah lebih lambat dengan lahapan 88 putaran.
"Ini aneh karena kami mengharapkan lebih banyak tenaga dari mesin, tapi itu tidak benar-benar terjadi," kata Franco Morbidelli dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Kami harus menyelidikinya dan memahami mengapa itu terjadi demikian," lanjutnya.
Baca Juga: Jadi Juara Dunia, Francesco Bagnaia Mulai Dihadapkan Dilema Klasik
Morbidelli setuju dengan Quartararo bahwa mesin Yamaha yang diujinya kali ini di tes Valencia, banyak mengalami keanehan.
"Saya tidak bisa marah seperti Fabio, tapi saya akui bahwa kami perlu memahami betul alasannya. Saya bahkan tidak menghabiskan banyak waktu untuk mesin baru karena spesifikasi sasis yang saya suka dilengkapi dengan mesin lama," kata Morbidelli.
"Untuk lap yang saya lakukan dengan mesin baru, apa yang kami harapkan terjadi tidak terjadi."
"Namun saya yakin para insinyur akan menyelidiki lebih lanjut tentang itu dan mereka akan menemukan solusi untuk tahun depan," ucapnya lagi.
Secara realistis, jika Yamaha tidak melakukan gebrakan besar di MotoGP 2023, rasanya sulit bagi pabrikan Iwata itu untuk mendobrak dominasi Ducati.
Apalagi Yamaha hanya akan mengandalkan dua rider mereka ini di musim depan, setelah RNF memilih bergabung menjadi tim satelit Aprilia.
"Mereka menggunakan rear height device lebih sedikit daripada kami (membuat traksi Ducati lebih unggul)," kata Morbidelli.
"Saya rasa itulah yang membuat mereka memiliki keunggulan cengkeraman yang lebih baik, dan itu membantu mereka," tukas rider jebolan VR46 Academy itu.