Baca Juga: Fabio Quartararo Sudah Berfirasat Gagal Juara Dunia MotoGP 2022 Sejak Lama
Namun yang membedakan di antara keduanya ialah, Francesco Bagnaia sering bereaksi lebih tenang.
"Satu-satunya hubungan adalah bahwa mereka berdua sangat berbakat, mereka berdua adalah pembalap yang sangat kuat," lanjut Gabarrini.
"Casey sangat terburu nafsu dan naluriah. Kadang-kadang bereaksi dengan kekerasan."
"Pecco lebih tenang. Ia mencapai hasil yang sama dengan mematangkan sedikit demi sedikit apa yang harus ia lakukan."
"Ia tidak pernah marah. Jika dia melakukannya, Anda tidak menyadarinya."
"Ia adalah orang yang sangat bijaksana dan sangat cerdas. Tidak ada yang dilakukannya secara kebetulan. Ia tumbuh untuk ini," tukasnya.
Baca Juga: Raih Triple Crown, Ducati Sapu Bersih Gelar Juara Dunia di WSBK 2022
Francesco Bagnaia menjadi sosok yang mengakhiri puasa gelar pembalap yang dialami Ducati selama 15 tahun.
Bahkan pembalap asal Italia itu membukukan gelar musim ini dengan sensasional.
Pembalap bernomor 63 itu mampu comeback dari tertinggal 91 angka hingga berbalik unggul 17 poin.
Situasi itu tak terlepas dari Francesco Bagnaia yang menorehan tujuh kemenangan dari 10 kali hasil podium.