SportFEAT.com - Manajer Francesco Bagnaia, Cristian Gabarrini mengungkapkan persamaan dan perbedaan Pecco dengan Jorge Lorenzo dan Casey Stoner.
Cristian Gabarrini sempat menjadi manajer tim bagi dua juara dunia, Jorge Lorenzo dan Casey Stoner.
Ia memiliki peran saat Casey Stoner mampu meraih gelar juara dunia 2007 bersama Ducati.
15 tahun berselang, pada MotoGP 2022 ia mengulangi torehan yang sama saat bersama Francesco Bagnaia.
Baca Juga: Di mata Dani Pedrosa, Masuknya Jack Miller ke KTM Adalah Sebuah Aset yang Berharga
Kendati sama-sama pernah meraih gelar juara dunia bersama Ducati, Cristian Gabarrini menyebut jika Francesco Bagnaia lebih memiliki kemiripan dengan Jorge Lorenzo ketimbang Casey Stoner.
"Pecco sangat mirip dengan Jorge," kata Gabarrini dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Dia sering mengeluhkan hal yang sama pada motornya dan mereka sangat bagus dalam situasi dan fase tertentu, mereka sangat mirip."
"Mereka hampir terlihat seperti keturunan satu sama lain, dalam hal gaya berkendara dan pendekatan terhadap balapan akhir pekan," ungkapnya.
Cristian Gabarrini tak menampik ada sesuatu persamaan antara Francesco Bagnaia dengan Casey Stoner.
Baca Juga: Fabio Quartararo Sudah Berfirasat Gagal Juara Dunia MotoGP 2022 Sejak Lama
Namun yang membedakan di antara keduanya ialah, Francesco Bagnaia sering bereaksi lebih tenang.
"Satu-satunya hubungan adalah bahwa mereka berdua sangat berbakat, mereka berdua adalah pembalap yang sangat kuat," lanjut Gabarrini.
"Casey sangat terburu nafsu dan naluriah. Kadang-kadang bereaksi dengan kekerasan."
"Pecco lebih tenang. Ia mencapai hasil yang sama dengan mematangkan sedikit demi sedikit apa yang harus ia lakukan."
"Ia tidak pernah marah. Jika dia melakukannya, Anda tidak menyadarinya."
"Ia adalah orang yang sangat bijaksana dan sangat cerdas. Tidak ada yang dilakukannya secara kebetulan. Ia tumbuh untuk ini," tukasnya.
Baca Juga: Raih Triple Crown, Ducati Sapu Bersih Gelar Juara Dunia di WSBK 2022
Francesco Bagnaia menjadi sosok yang mengakhiri puasa gelar pembalap yang dialami Ducati selama 15 tahun.
Bahkan pembalap asal Italia itu membukukan gelar musim ini dengan sensasional.
Pembalap bernomor 63 itu mampu comeback dari tertinggal 91 angka hingga berbalik unggul 17 poin.
Situasi itu tak terlepas dari Francesco Bagnaia yang menorehan tujuh kemenangan dari 10 kali hasil podium.