SportFEAT.com - Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi mengungkap plus-minus pindahnya lokasi BWF World Tour Finals 2022 yang imbasnya jadwal maju lebih cepat.
Hal itu tidak lepas dari persiapan ganda putra Indonesia di pelatnas PBSI yang juga turut kena imbasnya.
BWF World Tour Finals 2022 terpaksa pindah lokasi dari Guangzhou, China ke Bangkok, Thailand akibat situasi Covid-19 di China masih meningkat.
Belum lagi protokol kesehatah di sana yang masih sangat ketat.
Baca Juga: Fajar/Rian Target Ranking Satu Dunia tapi Jangan Sampai Jadi Hoki/Kobayashi Jilid 2
Sementara, dengan BWF World Tour Finals 2022 pindah ke Bangkok pun ada risiko lain yang dihadapi, yakni tanggal turnamen yang jadi lebih cepat satu minggu, menjadi digelar pada 7-11 Desember 2022.
Pasalnya hal tersebut berkaitan dengan waktu kosong yang paling tersedia untuk menyewa venue di Nimitbur Arena.
"Yang pasti iya (perubahan persiapan), karena kan perubahannya maju dadakan," ucap Herry IP dikutip Sportfeat dari BolaSport.com.
"Maju seminggu kalau gak salah ya. Jadi pasti kepotong (persiapannya), (agak) keganggu, persiapannya seminggu. Tapi kalau malah mundur kan masa persiapan jauh lebih lama, mungkin lebih baik ya begini saja sih menurut saya," ungkap Herry IP.
Ternganggunya persiapan ganda putra Indonesia, menurut Herry IP sejatinya tidak hanya karena jadwal yang maju sepekan lebih cepat. Namu juga karena kondisi salah satu anak didiknya Muhammad Rian Ardianto yang sempat sakit.
Meski Rian sudah pulih dan kembali berlatih, persiapannya tetap harus lebih diperingkas.
Namun di sisi lain, Herry juga mencoba melihat sisi positifnya di mana jeda kompetisi untuk tahun depan juga ikut lebih panjang.
"Ya dari sudut mana kita lihatnya. Kalau kita lihat dari persiapan yang pasti, agak sedikit rugi karena waktunya singkat ya, itu sih satu sisi," ungkap Herry.
"Sisi untungnya, kalau saya nanti buat persiapan di Januari bisa lebih panjang lagi. Itu aja sih," tukasnya.
"Sejauh ini kalau tentang persiapan, karena kemarin Rian baru sakit, memang ada sedikit keganggu, tapi sudah dua hari terakhir ini grafiknya cukup baik ya," ucap Herry.
"Tinggal sisa waktu ini ada beberapa hari, delapan-sembilan hari, kita manfaatin, pinter-pinterlah, sisa waktu itu, karena ini BWF World Tour Finals dan juga pemainnya tidak begitu banyak."
"Biasanya kan empat-lima pasang (wakil ganda putra Indonesia di setiap turnamen), ini cuma dua pasang, mungkin lebih fokus, lebih efisien lagi latihannya, konsentrasinya hanya kepada dua pasangan dibandingkan lima-enam pasang, lebih spesifiklah," pungkas Herry.
Selain Fajar/Rian, ganda putra Indonesia yang akan tampil di BWF World Tour Finals 2022 adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Bagi Ahsan/Hendra, ini bukan pengalaman pertama. Namun bagi Fajar/Rian, BWF World Tour Finals 2022 akan jadi debut mereka di ajang penutup musim tersebut.