Razlan awalnya bisa memaklumi ketika Yamaha hanya memberi kontrak satu tahun di musim 2022. Semua tidak lepas karena situasi ekonomi global yang terguncang akibat efek pandemi Covid-19.
Namun untuk di tahun baru 2023, seharusnya, menurut Razali, Yamaha sudah bisa untuk membuat kesepakatan lebih lama.
"Saya masih bisa menerima bahwa 2022 hanya kontrak satu tahun, karena berbagai keadaan," kata Razali.
"Lalu saya sudah yakin melihat di pertengahan tahun 2022, kami melakukan cukup baik."
"Tapi ya pada akhirnyam sekarang mulai banyak yang bertanya-tanya mengapa Yamaha tidak memberi kesepakatan beberapa tahun ke depan, kan," tukasnya.
Baca Juga: Rekap Final BWF World Tour Finals 2022 - China Juara Umum, Indonesia dan Tuan Rumah Berbagi Rata
RNF Racing merasa tidak mendapat kepercayaan dari Yamaha. Inilah yang menurut Razali sulit untuk diteruskan.
Di saat yang bersamaan, Razali mendapat tawaran menggiurkan dari Aprilia yang mencari tim satelit.
Tawaran dari Aprilia adalah kontrak 2 tahun dengan opsi perpanjangan satu tahun.
"Aprilia ingin kami mengalahkan Yamaha, dan senang mendengarnya, Ini sudah bukan hubungan antar klien, tapi kemitraan," tegasnya.
"Inilah kesepakatan yang saya harapkan," pungkas Razali.
Baca Juga: Yamaha Ternyata Sudah Minta Maaf ke Fabio Quartararo Sejak Awal
Jika masih enggan percaya penuh pada mitra, Yamaha diprediksi akan kesulitan mendapatkan tim satelit di MotoGP untuk kedepannya.
Meski sempat ada desas-desus VR46 akan merapat, namun sejauh ini itu hanya kabar burung belaka. Sebab VR46 masih punya kontrak sampai musim 2024.
Dengan kata lain, jika tidak ada 'tim baru' yang masuk MotoGP, Yamaha akan sebatang kara dalam dua tahun ke depan. Hanya memiliki dua motor dan itu bisa membuat komplilasi data pembalap juga lebih sedikit.