Find Us On Social Media :

Gagal Capai Target di BWF World Tour Finals 2022, PBSI Ingin Benahi Aspek Non-teknis Para Pemain

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Viktor Axelsen dari Denmark berdiri di podium BWF World Tour Finals 2022, Nimibutr Stadium, Bangkok, Thailand, Minggu (11/12/2022).

SportFEAT.com - Setelah gagal mencapai target yang dipatok di BWF World Tour Finals 2022, PBSI berencana membenahi aspek non-teknis para pemainnya demi persiapan tahun 2023.

Kegagalan mencapai target di BWF World Tour Finals 2022 harus menjadi alarm keras PBSI demi mengarungi kompetisi tahun 2023.

Semula, PBSI menargetkan dua gelar juara lahir dari sektor tunggal putra Indonesia dan ganda putra Indonesia.

Satu dari target itu sekilas hampir saja tercapai tatkala Anthony Sinisuka Ginting melangkah ke final.

Baca Juga: Usai Bersinar di BWF World Tour Finals 2022, Ganda Putra Malaysia Justru Ditinggal Pelatihnya

Sayangnya, di laga puncak turnamen penutup musim itu, Ginting lagi-lagi harus tunduk dari sang raja bulu tangkis dunia, Viktor Axelsen.

Itu adalah kekalahan keenam Ginting dalam enam pertemuan terakhir dengan Viktor Axelsen yang semuanya terjadi di tahun ini.

Lagi dan lagi Ginting harus menelan kekalahan dari Axelsen.

Tanpa mengurangi respek terhadap perjuangan Ginting, namun fakta bahwa Ginting masih belum bisa memutus rekor buruk tiap kali ketemu Axelsen, jelas menjadi alarm keras PBSI.

Khususnya untuk sektor tunggal putra PP PBSI, yang sampai sekarang masih mengalami kekosongan Kepala Pelatih sejak ditinggal pensiun Hendry Saputra Kho dan hanya mengandalkan pelatih Irwansyah.

Sementara dari ganda putra, hitungannya memang masih ada wakil Indonesia yang sampai ke final yaitu Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Namun patut diingat bahwa Ahsan/Hendra sudah bukan lagi pemain pelatnas PBSI. Mereka bermain secara independen.

Adapun tumpuan PBSI, yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sudah kalah di babak semifinal dari Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi, yang kemudian juga mengalahkan The Daddies di final.

Fajar/Rian pun sebelumnya juga kalah di laga terakhir fase grup dari Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, yang selama ini tak pernah kalah dari mereka.

Meski PBSI mungkin bisa tersenyum melihat progres Gregoria Mariska Tunjung di tunggal putri, dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari di ganda campuran, tetap saja catatan-catatan ini perlu dievaluasi besar.

Kabid Binpres PBSI, Rionny Mainaky pun berencana akan memoles faktor non-teknis para pemain mereka. Di mana aspek ini yang terus menjadi masalah utama pemain, terutama ketika terjadi di poin krusial.

Baca Juga: Tunggal Putri Malaysia Ini Putuskan Pensiun, Laga Terakhirnya Pahit Dibungkam Wakil Indonesia

"Di tahun depan kita fokus pada pembenahan dan peningkatan faktor non-teknis," kata Rionny Mainaky dikutip Sportfeat dari Antara.

Selain dari perbaikan aspek non-teknis, Rionny Mainaky juga mengimbau para pemain pelatnas PBSI untuk mengevaluasi kekurangan mereka melalui science sport, salah satunya analisis video pertandingan.

"Saya sudah sampaikan ke anak-anak untuk mengevaluasi permainan secara rinci lewat analisis video," kata Rionny.

"Segala kekurangan akan diperbaiki bersama pelatih, yang penting mereka ada kemauan memperbaiki dan meningkatkan kemampuan," imbuh Rionny.

Berakhirnya BWF World Tour Finals 2022, maka berakhir pula seluruh turnamen BWF World Tour musim ini.

Turnamen BWF akan dilanjutkan lagi mulai tahun baru 2023, turnamen pertama yang akan bergulir adalah Malaysia Open 2022 (Super 1000) pada 10-15 Januari 2022.