Find Us On Social Media :

Hikmah Dibantai Skor Satu Digit, Kodai Naraoka Langsung Paham Kelemahan Viktor Axelsen, Ginting Wajib Tahu

Anthony Sinisuka Ginting berdiri di podium juara Singapore Open 2022 bersama runner-up Kodai Naraoka (Jepang).

SportFEAT.com - Tunggal putra Jepang, Kodai Naraoka sudah kantongi kelemahan Viktor Axelsen berkat pembantaian skor satu digit. Ginting harus wajib mempelajarinya.

Kodai Naraoka mencuri perhatian tatkala berhasil membuat tunggal putra nomor satu dunia, Viktor Axelsen frustrasi di BWF World Tour Finals 2022.

Pemandangan itu bisa terlihat ketika Kodai Naraoka nyaris mengalahkan Viktor Axelsen dua gim langsung di babak semifinal.

Meski akhirnya berakhir kalah rubber game, namun penampilan Kodai Naraoka memancing banyak pujian.

Baca Juga: Blunder Fatal Pelatnas Malaysia, Salah Input Nama saat Daftarkan Ganda Putra Andalan di Indonesia Masters 2023

Pasalnya, Viktor Axelsen yang selama ini dikenal sebagai monster tunggal putra paling konsisten dan sering menang telak skor satu digit, sampai sempat menggeleng-gelengkan kepala ke arah pelatihnya, tanda ia sudah kehabisan ide untuk meredam serangan Naraoka.

Naraoka pun berhasil merepotkan Axelsen dengan berbagai pukulan dan pola main reli yang tidak disukai Axelsen.

Belum lagi netting dan penjagaan di depan netnya yang dominan daripada Axelsen, juga sempat membuat pemain asal Denmark kelabakan.

Padahal, saat bertemu di fase grup, Naraoka kalah mudah bahkan dibantai dengan skor satu digit oleh Viktor Axelsen, 5-21, 15-21.

Sedangkan di semifinal, Naraoka langsung bangkit dan berhasil memaksa rubber game sang raja bulu tangkis sebelum kalah terhormat, 23-21, 19-21, 18-21.

"Di pertemuan pertama (fase grup) ada faktor angin yang sulit saya kendalikan, lalu saya dikalahkan dengan sangat telak sekali. Kemudian di pertemuan kedua (semifinal) saya mulai bisa mengontrol angin," kata Naraoka ketika ditanya apa resep kebangkitannya, dikutip Sportfeat dari BadSpi.jp.

"Dan karena saya sempat bermain melawannya sekali, saya tahu seberapa jauh saya harus memukul. Itu sebabnya saya bisa mengimbangi dia," tukasnya.

"Saya bisa menyulitkan Axelsen dengan berbagai pukulan andalan saya (reli) yang saya kuasai, dan saya bisa dapat poin lewat itu, jadi saya senang sekali."

Baca Juga: Jeblok di Turnamen Kandang, Malaysia Ramai-ramai Langsung Depak Sejumlah Pemain Tunggal Putri

Naraoka pun sudah memahami kelemahan Axelsen yang sulit diajak bermain reli.

Untuk itu pada pertemuan tahun depan, pemain 21 tahun itu berjanji akan benar-benar berusaha untuk mengalahkan Axelsen jika ada kesempatan bertemu.

"Sebelum semifinal, saya bertekad mencuri satu gim dari Axelsen. Tapi lain kali besok saya akan benar-benar mencoba mengalahkannya, saya akan menang."

"Saya sudah mencoba sebelumnya sejauh itu, dan sekarang saya akan melakukannya dengan lebih sungguh-sungguh," tekad Naraoka.