"Akar dari semua itu adalah bakat Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo, yang meningkatkan level balapan secara signifikan."
"Di kelas ini, saya merasa Dani punya sesuatu yang lebih dari Jorge, tapi itu mulai berubah ketika keduanya masuk ke MotoGP. Saya pikir Jorge yang kemudian punya sesuatu yang lebih," ungkap Puig.
Persaingan panas Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo memang sudah tercium sejak mereka masih muda.
Lorenzo bahkan mengaku memang sengaja memancing persaingan panas demi memotivasi dirinya.
Sedangkan Pedrosa, yang enggan terlibat dalam kontroversi, masih tak paham mengapa dahulu Lorenzo senang memancing keributan.
"Saya tidak mengerti ya, konsep persaingan saya dan dia mungkin berbeda. Bagi saya, ya Anda tidak bisa hanya berpura-pura menciptakan persaingan begitu saja," kata Pedrosa.
"Yang jelas bagaimanapun dulu Lorenzo tidak menyukai saya, saya pun tidak menyukainya," kata Pedrosa, yang kini sudah berhubungan baik dengan Lorenzo.
Baca Juga: Ducati Sesalkan Eksodus Besar-besaran ke KTM: Kami Tidak Bisa Mencegah
Kembali lagi ke Alberto Puig, faktanya pria asal Spanyol itu ternyata justru rindu aroma-aroma keributan semacam itu di MotoGP sekarang.
Menurut Puig, ada fase di mana terkadang MotoGP memang membutuhkan bumbu yang sedikit lebih 'pedas' demi menghidupkan persaingan kompetisi.
"Ada situasi dalam hidup di mana kita harus melakukan apa yang harus dilakukan,” kata Puig.
"Terkadang Anda bisa meninggalkan ranah profesional, tetapi saya baru-baru ini berbicara dengan Dani Amatriain, mantan manajer Lorenzo dan dia membela kepentingannya dan saya membela kepentingan saya. Kami pernah saling berteriak."
"Saat itu, tidak ada banyak sportivitas seperti saat ini. Dulu MotoGP lebih keras, tetapi baiknya sifat kemunafikan juga berkurang."
"Sedangkan saat ini, banyak pembalap dan kru tim memikirkan hal-hal tertentu tetapi banyak dari mereka akhirnya tidak mengatakannya, agar tidak melampaui batas tertentu," kata Puig.