Find Us On Social Media :

Bos Repsol Honda Ternyata Rindu Atmosfer Keributan di MotoGP

Dani Pedrosa (saat masih berhelm Repsol Honda) dan Alberto Puig.

SportFEAT.com - Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig sedikit merindukan atmosfer gaduh dan kontroversi di MotoGP yang sekarnag sudah jarang terasa.

Bila membandingkan persaingan MotoGP era sekarang dengan sekitar 15 tahun lalu, jawabannya akan sangat kontras.

Setidaknya sampai musim 2015, persaingan di MotoGP masih terasa sangat panas ketika sejumlah pembalap ikonik seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa belum pensiun.

Namun di era MotoGP sekarang, kehidupan di sekitar paddock jauh lebih harmonis.

Baca Juga: Francesco Bagnaia Merasa Diremehkan Marc Marquez, Telinganya Panas

Ramah-tamah menjadi hal biasa di antara pembalap satu dengan pembalap lainnya meski saling bersaing dari berbeda tim.

Meski itu atmosfer yang bagus, namun kenyataannya masih ada pula sejumlah pihak yang merindukan kontroversi di arena MotoGP.

Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig salah satunya.

Puig mengenang betapa era MotoGP dahulu dan sekarang sudah sangat berubah drastis.

"Wah, dulu itu momen persaingan terbesar terjadi di kelas 250cc (sekarang Moto2). Mengerikan sekali, ada persaingan hebat," kenang Puig dikutip Sportfeat dari Paddock GP.

"Akar dari semua itu adalah bakat Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo, yang meningkatkan level balapan secara signifikan."

"Di kelas ini, saya merasa Dani punya sesuatu yang lebih dari Jorge, tapi itu mulai berubah ketika keduanya masuk ke MotoGP. Saya pikir Jorge yang kemudian punya sesuatu yang lebih," ungkap Puig.

Persaingan panas Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo memang sudah tercium sejak mereka masih muda.

Lorenzo bahkan mengaku memang sengaja memancing persaingan panas demi memotivasi dirinya.

Sedangkan Pedrosa, yang enggan terlibat dalam kontroversi, masih tak paham mengapa dahulu Lorenzo senang memancing keributan.

"Saya tidak mengerti ya, konsep persaingan saya dan dia mungkin berbeda. Bagi saya, ya Anda tidak bisa hanya berpura-pura menciptakan persaingan begitu saja," kata Pedrosa.

"Yang jelas bagaimanapun dulu Lorenzo tidak menyukai saya, saya pun tidak menyukainya," kata Pedrosa, yang kini sudah berhubungan baik dengan Lorenzo.

Baca Juga: Ducati Sesalkan Eksodus Besar-besaran ke KTM: Kami Tidak Bisa Mencegah

Kembali lagi ke Alberto Puig, faktanya pria asal Spanyol itu ternyata justru rindu aroma-aroma keributan semacam itu di MotoGP sekarang.

Menurut Puig, ada fase di mana terkadang MotoGP memang membutuhkan bumbu yang sedikit lebih 'pedas' demi menghidupkan persaingan kompetisi.

"Ada situasi dalam hidup di mana kita harus melakukan apa yang harus dilakukan,” kata Puig.

"Terkadang Anda bisa meninggalkan ranah profesional, tetapi saya baru-baru ini berbicara dengan Dani Amatriain, mantan manajer Lorenzo dan dia membela kepentingannya dan saya membela kepentingan saya. Kami pernah saling berteriak."

"Saat itu, tidak ada banyak sportivitas seperti saat ini. Dulu MotoGP lebih keras, tetapi baiknya sifat kemunafikan juga berkurang."

"Sedangkan saat ini, banyak pembalap dan kru tim memikirkan hal-hal tertentu tetapi banyak dari mereka akhirnya tidak mengatakannya, agar tidak melampaui batas tertentu," kata Puig.