Baca Juga: Diam-diam Ducati Incar dan Kawal Calon Suksesor Francesco Bagnaia
Awal mulanya, Marco Simoncelli, sahabat Rossi yang tinggal tidak jauh dari Tavullia menjadi sparing-nya. Namun setelah Simoncelli mengalami kecelakaan tragis di MotoGP Malaysia 2011, Rossi yang sempat terpukul akhirnya mengajak banyak pembalap muda dan secara resmi mendirikan VR46 Riders Academy.
Mulai dari Franco Morbidelli, Francesco Bagnaia, Marco Bezzecchi sampai sang adik Luca Marini semuanya diajak.
Namun tahun demi tahun Rossi sama sekali tak menyangka bahwa sesi latihan di VR46 Academy yang juga banyak berlatih di trek tanah, lama-lama membuat murid Rossi juga semakin lihai.
Morbidellli dan Bagnaia berhasil menjadi juara dunia Moto2. Bahkan kini Bagnaia sudah juara dunia MotoGP.
Rossi sempat meragukan bahwa akademi balapnya bakal benar-benar bisa melahirkan juara dunia baru.
Saat Rossi masih balapan dan belum pensiun, ketika sejumlah muridnya itu mulai memasuki kelas MotoGP, ia juga tak menyangka harus bersaing dengan orang-orang yang dilatihnya sendiri secara langsung.
"Pada titik tertentu, tibalah saatnya masalah muncul (bagi saya waktu masih balapan). Karena mereka menjadi kuat, sehinggat tiba-tiba kok sudah jadi lawan saya malahan," ungkap Rossi mengenang.
"Saya benar-benar tidak menyangka bisa sejauh itu. Saya sempat meremehkan mereka dan itu terlepas dari ekspektasi saya."
"Perut saya sampai sakit karena jika mereka menang, mereka akan memukuli saya (dengan bercanda)," kata Rossi lagi.
Kini, Rossi yang pensiun sejak 2021, bisa tersenyum lebar.Warisan besarnya di MotoGP benar-beanr terjaga.
Bahkan Marco Bezzecchi sudah menunjukkan tanda-tanda lahirnya bintang baru dari jebolan VR46 Academy setelah menyabet Rookie of The Year di MotoGP 2022.