SportFEAT.com - Manajer pengembangan proyek di Yamaha, Takahiro Sumi menjelaskan mengapa top speed YZR-M1 tak kunjung meningkat.
Performa top speed Yamaha menjadi salah satu yang dikeluhkan oleh Fabio Quartararo.
Bagaimana tidak, jika dibandingkan dengan Ducati, performa top speed Yamaha jauh tertinggal.
Alhasil di MotoGP 2022, Yamaha dengan Fabio Quartararo gagal mempertahankan gelar juara dunia mereka.
Baca Juga: Andrea Dovizioso pun Heran Mengapa Performa Yamaha Turun Sedrastis Itu
"Saya sudah terlibat dalam proyek MotoGP sejak 2021, sekarang saya menjadi manajer proyek grup Yamaha dan ini adalah kesempatan besar bagi saya," kata Sumi dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Tentu saja, kami tahu bahwa kami harus meningkatkan kecepatan tertinggi motor."
Sayangnya pada peningkatan top speed belum terlihat di tes Valencia yang digelar beberapa waktu yang lalu.
Hal itu diketahui dari Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli yang satu suara belum merasakan performa top speed Yamaha yang meningkat.
Sumi menjelaskan jika meningkatkan performa top speed tidak bisa sembarangan.
Pasalnya jika meningkatkan top speed pada mesin, harus ada aspek lainnya yang perlu diubah untuk menjaga keseimbangan.
Baca Juga: Gagal Gaet Enea Bastianini, Aprilia Masih Pantau Pembalap Berdarah Italia
"Kami mungkin belum mendapatkan yang terbaik dari mesin kami karena berbagai alasan yang berbeda," lanjut Sumi.
"Misalnya, keandalan, karakternya. Jika kami hanya fokus pada kecepatan tertinggi, mesin akan mengubah karakternya dan menjadi terlalu agresif."
"Jadi, kami harus mengoptimalkan segalanya dan itu tidak mudah."
"Kami mengerjakan semua aspek motor, mulai dari sasis hingga aerodinamika, berusaha untuk tidak kehilangan keseimbangan."
Pada musim depan, Yamaha nanti akan menjadi satu-satunya tim pabrikan yang menggunakan mesin bertipe Inline-4.
Situasi itu tak terlepas dengan cabutnya Suzuki dari kejuaraan MotoGP pada akhir musim 2022.
Baca Juga: Marc Marquez Punya Bakat Langka, Masih Bisa Jadi Biang Penjegal Ducati
"Saya tidak tahu apakah motor kami lebih sulit sekarang, tapi saya bisa katakan ini motor dengan konsep yang sama, yang berbeda dari rival kami," timpal Sumi.
"Kami masih harus meningkatkan mesin kami untuk mencapai potensi penuhnya."
"Ketika kami mendapatkannya, kami memahami bahwa mesin non inline-4 memiliki potensi yang lebih besar, kami akan memikirkannya dan menuju ke arah yang benar," pungkas Sumi.